REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Fadli Zon mengungkapkan syarat menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto. Salah satunya adalah sosok tersebut mampu meningkatkan elektabilitas dari Menteri Pertahanan itu.
"Pasti yang bisa mengerek elektabilitas beliau ya dan komplementer," ujar Fadli di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (22/9/2022).
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa konfigurasi sosok untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 masih sangat dini untuk dibicarakan saat ini. Mengingat pendaftaran pasangan calon presiden (capres) dan cawapres baru dibuka pada 19 Oktober 2023.
"Menurut saya itu dinamikanya masih berproses, kita belum bisa bilang apa-apa karena dinamika masih terus jalan dan berproses," ujar Fadli.
"Jadi diskusi-diskusi tentang hal itu masih terlalu pagi. Mending kita bahas hal konkret dulu, karena itu kan satu tahun lagi," sambungnya.
Di samping itu, ia menyambut baik jika benar adanya dukungan dari Presiden Joko Widodo kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres). Menurutnya, dukungan dari siapapun pasti akan membantu Prabowo dalam berkontestasi nanti. "Dukungan dari manapun pasti akan membantu, apalagi yang sedang berkuasa," ujar Fadli.
Diketahui, media nasional asal Singapura, The Straits Times (ST) memberitakan panasnya persaingan yang terjadi jelang Pilpres 2024. Pada Sabtu (17/9), mereka menerbitkan artikel berjudul "Jokowi to decide presidential hopeful he'll endorse, has no plans to run for V-P in 2024: Sources" di situs mereka.
Dalam artikel itu, Strait Times menulis bahwa Jokowi akan memutuskan calon presiden yang akan didukungnya dalam Pilpres 2024. Sumber mereka yang menolak disebutkan namanya memberitahu, Prabowo adalah salah satu nama yang dipertimbangkan secara serius oleh Jokowi untuk menerima dukungannya.