REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Paul Pogba telah malang melintang di dua liga domestik kelas atas. Ia jebolan akademi Manchester United yang matang di Juventus.
Pada 2012 hingga 2016, Pogba menjalani petualangan perdana di Juve. Ia menjadi andalan Bianconeri. Ia tampil dalam 178 laga di berbagai ajang, dan mencetak 34 gol.
Ia meraih empat scudetto bersama si Nyonya Tua. Lalu pada 2016, sang gelandang balik lagi ke United. Ia bukan lagi pemain akademi yang disiapkan untuk menghuni bangku cadangan. Ia dibeli kembali dengan harga mahal.
Kendati sepak terjangnya di Inggris tidak selalu berjalan mulus, Pogba mendapatkan banyak pengalaman. Ia bisa mengetahui karakteristik dua kompetisi yang ia pernah ia mainkan. Kini pria Prancis menjalani kehidupan kedua di Juventus.
Ia merasa memakai jersey spesial. Begitu juga ketika ia berkostum United. Dalam wawancara dengan Majalag GQ, sosok 29 tahun itu mengaku tetap antusias balik lagi negeri spaghetti.
"Serie A selalu menjadi salah satu liga yang paling menantang. Perbedaan nyata (antara Serie A) dengan Liga Primer adalah kekuatan ekonomi, tetapi dalam hal sepak bola, Italia tetap berada di antara yang terbaik, terlepas dari apa pun," kata Pogba, dikutip dari Football Italia, Jumat (30/9).
Ia juga melihat tak ada perbedaan nyata antara Manchester United dan Juventus. Baik United maupun Juve sama-sama klub papan atas. Tim-tim tersebut memiliki target tinggi.
"Kami selalu ingin menang dan tidak akan pernah berubah," ujar Pogba.
Saat ini, Bianconeri sedang mengalami penurunan. Sesuatu yang temporer. Hal serupa pernah dialami MU.
Juventus dalam periode sulit di era kedua Massimiliano Allegri. Sementara Man United mulai menunjukkan kebangkitan bersama Erik ten Hag.