Jumat 30 Sep 2022 14:39 WIB

Ketua Dharma Pertiwi Hetty Andika Perkasa Ajak Masyarakat Ber-KB

Kesadaran untuk menjadi akseptor KB selain perempuan juga bagi pria.

Red: Hiru Muhammad
Ketua Umum Dharma Pertiwi Hetty Andika Perkasa mengajak masyarakat untuk tidak takut menjadi akseptor KB dan tidak perlu khawatir dalam menggunakan berbagai pilihan alat dan obat kontrasepsi.
Foto: istimewa
Ketua Umum Dharma Pertiwi Hetty Andika Perkasa mengajak masyarakat untuk tidak takut menjadi akseptor KB dan tidak perlu khawatir dalam menggunakan berbagai pilihan alat dan obat kontrasepsi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN---Ketua Umum Dharma Pertiwi Hetty Andika Perkasa mengajak masyarakat untuk tidak takut menjadi akseptor KB dan tidak perlu khawatir dalam menggunakan berbagai pilihan alat dan obat kontrasepsi. Hetty mengaku bahwa dirinya bersama dengan suami, Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa juga telah menjadi akseptor KB.

Ajakan itu disampaikan Hetty Andika Perkasa dihadapan ratusan orang yang memadati arena di Pangkalan Udara Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (29/09/2022). Dalam Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Peringatan Hari Kontrasepsi Dunia tahun 2022 itu hadir juga Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).

Baca Juga

“Jangan khawatir memilih dan menggunakan kontrasepsi. Saya sudah tubektomi. Usia pernikahan kami sudah 29 tahun dan punya anak tiga. Suami saya (Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa) juga sudah vasektomi. Dan kami berdua sangat bahagia,” kata Hetty Andika Perkasa.

Menurut Hetty Andika Perkasa, kesadaran untuk menjadi akseptor KB tidak hanya ditujukan kepada perempuan namun juga laki-laki. “Karena itu sudah saatnya juga untuk laki-laki ikut ber-KB,” ujar Hetty Andika Perkasa.

Setiap tanggal 26 September diperingati sebagai Hari Kontrasepsi Dunia. Pada momentum kali ini, BKKBN berkolaborasi dengan TNI untuk membangun kesadaran masyarakat bahwa penggunaan kontrasepsi adalah suatu kebutuhan untuk menjaga kesehatan reproduksi, meningkatkan kualitas keluarga, dan berkontribusi dalam menurunkan stunting.

photo
Setiap tanggal 26 September diperingati sebagai Hari Kontrasepsi Dunia. - (istimewa)

 

 

Selain itu untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan manfaat penggunaan kontrasepsi dan mengupayakan generasi muda untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

Dalam peringatan Hari Kontrasepsi Dunia tahun 2022 yang berkolaborasi dengan Dharma Pertiwi TNI yang dipusatkan di Kalimantan Selatan itu juga digelar teleconference dengan enam daerah di seluruh Indonesia. Keenam daerah itu terdiri dari Kota Jambi di Provinsi Jambi, Kabupaten Merauke di Papua, Kabupaten Lombok Barat di Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, dan Kota Ambon Provinsi Maluku. Masing-masing daerah melakukan pembicaraan jarak jauh difasilitasi di Markas Kodim setempat.

Sementara itu Kepala BKKBN, Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp. O.G (K) pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa tema peringatan Hari Kontrasepsi Dunia tahun 2022 adalah kesesuaian antara kontrasepsi dengan kebutuhan.

“Jadi ada istilahnya it’s a match. Kita itu harus cocok harus matching. Jadi kalau Ibu Ketua Umum Dharma Pertiwi (Hetty Andika Perkasa) memberi contoh anak-anak sudah tiga, KB-nya kemudian steril itu match. Cocok,” kata Hasto.

Menurut Hasto, sesuai dengan tema BKKBN mensosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat terkait manfaat ber-KB, terutama KB pascapersalinan.

“Sehingga kita menggerakan seluruh lapisan masyarakat kalau mereka habis melahirkan maka KB pasca persalinan kita gerakkan,” kata Hasto.

Hasto juga mengajak keluarga Indonesia dapat mencontoh dan mengikuti apa yang disampaikan Ketua Umum Dharma Pertiwi terkait perencanaan keluarga yang matang dengan menggunakan kontrasepsi

“Dengan kontrasepsi, Ibu Ketua Umum Dharma Pertiwi memberikan contoh yang luar biasa. Mudah-mudahan keluarga muda di Indonesia yang betul-betul masih harus merencanakan keluarganya bisa mencontohlah kepada ibu Ketua umum Dharma Pertiwi,” ujar Hasto.

Selain itu Hasto juga memaparkan bahwa kontrasepsi memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan stunting. “Spacing (jarak kelahiran) itu sangat erat dengan stunting. Jadi birth to birth interval pregnancy to pregnancy interval, jarak antara kehamilan, jarak antara persalinan ini apabila lebih dari tiga tahun, maka insya Allah tidak stunting,” jelas Hasto.

Pada momen perayaan Hari Kontrasepsi Dunia ini diselenggarakan pelayanan KB serentak di seluruh Indonesia. Untuk Kalimantan Selatan sendiri telah terjaring 372 akseptor dengan rincian 270 akseptor implant, 30 Akseptor IUD, 50 Akseptor Suntik KB, 20 Akseptor MOW, serta 2 Akseptor MOP. 

Hadir dalam kegiatan itu Panglima Kodam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo, Asisten Teritorial Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Purwo Sudaryanto, Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan Ramlan, serta pengurus Persit Kartika Candra Kirana, Jalasenastri, dan PIA Adhya Garini. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement