Jumat 07 Oct 2022 19:50 WIB

Iran Sebut Mahsa Amini Tewas Karena Hipoksia Serebral

Kematian Amini bukan akibat pukulan di kepala dan anggota badan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Simi Mohajer, tengah, berpartisipasi dalam rapat umum menyerukan perubahan rezim di Iran setelah kematian Mahsa Amini, seorang wanita muda yang meninggal setelah ditangkap di Teheran oleh
Foto: AP Photo/Cliff Owen
Simi Mohajer, tengah, berpartisipasi dalam rapat umum menyerukan perubahan rezim di Iran setelah kematian Mahsa Amini, seorang wanita muda yang meninggal setelah ditangkap di Teheran oleh

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Koroner Iran telah merilis laporan hasil autopsi terkait kematian Mahsa Amini (22 tahun). Kantor berita IRNA pada Jumat (7/10/2022) melaporkan, hasil autopsi menunjukkan bahwa kematian Amini bukan akibat pukulan di kepala dan anggota badan, tetapi karena kegagalan beberapa organ yang disebabkan oleh hipoksia serebral.

Laporan koroner mengatakan kematiannya bukan disebabkan oleh pukulan di kepala dan anggota badan. Dalam laporan itu tidak disebutkan apakah dia menderita cedera.  Laporan itu mengatakan, Amini jatuh saat ditahan karena "penyakit yang mendasarinya."

Baca Juga

"Karena resusitasi jantung-pernapasan yang tidak efektif pada menit-menit kritis pertama, dia menderita hipoksia parah sehingga mengakibatkan kerusakan otak," ujar laporan koroner. 

Amini meninggal dunia setelah ditahan oleh polisi moral. Ayah Amini mengatakan, putrinya menderita memar di kakinya. Dia meminta polisi bertanggung jawab atas kematian putrinya.

Kematian Amini telah memicu aksi protes nasional yang telah berlangsung selama dua pekan. Aksi protes juga berlangsung di negara lain.

Aktris Prancis terkemuka termasuk Juliette Binoche dan Isabelle Huppert melakukan aksi potong rambut sebagai bentuk protes atas kematian perempuan Iran, Mahsa Amini (22 tahun) ketika ditahan. Amini ditangkap oleh polisi moral Iran pada 13 September di Teheran karena menggunakan jilbab yang tidak sesuai aturan.

Amini meninggal tiga hari setelah ditangkap. Amini meninggal dunia di rumah sakit. Kematian perempuan muda ini memicu gelombang protes di seluruh wilayah Iran. Gelombang protes dan kekerasan ini telah merenggut 130 nyawa. Tugas polisi moral Iran adalah menegakkan aturan berpakaian.

“Untuk Kebebasan,” kata Binoche sambil memotong segenggam besar rambut pirangnya dan mengangkatnya ke hadapan kamera.

Binoche melakukan aksi potong rambut bersama dengan jajaran aktris dan penyanyi papan atas Prancis lainnya, termasuk Marion Cotillard dan Isabelle Adjani. Mereka menyanyikan lagu protes Italia berjudul "Bella ciao" dalam bahasa Farsi, sambil melakukan aksi potong rambut.

“Mahsa Amini disiksa oleh polisi moral sampai meninggal dunia. Yang dituduhkan padanya hanyalah mengenakan kerudung dengan cara yang tidak sesuai. Dia meninggal karena beberapa helai rambutnya terekspos,” tulis sebuah teks di video Instagram yang diunggah oleh soutienfemmesiran (Dukungan untuk Wanita Iran).

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement