Selasa 11 Oct 2022 14:03 WIB

Pesan Wapres ke Pemuda: Ubah Mindset tak Berlomb-lomba Jadi PNS

Wapres mendorong pemuda hidupkan semangat kewirausahaan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Wapres Maruf Amin
Foto: dok. istimewa
Wapres Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta generasi muda mengubah pola pikir (mindset) untuk tidak lagi bercita-cita menjadi seorang pegawai saja. Ma'ruf mendorong masyarakat Indonesia utamanya di kalangan pemuda menghidupkan semangat kewirausahaan.

Hal itu disampaikan Ma'ruf saat membuka Musyawarah Nasional Perhimpunan Saudagar Muslimah Indonesia tahun 2022. "Dapat mendorong perubahan mindset di kalangan pemuda agar semakin banyak yang berminat menjadi pengusaha-pengusaha sukses dan inovatif, tidak berlomba-lomba untuk menjadi pegawai saja," ujar Ma'ruf dalam keterangannya, Selasa (11/10).

Baca Juga

Ma'ruf mengatakan, generasi muda saat ini lebih banyak bercita-cita menjadi pegawai. Sedangkan jumlah pengusaha di Indonesia saat ini masih rendah. "Banyak orang inginnya jadi pegawai. Sekarang kita dorong mereka menjadi pengusaha, sebagai wirausahawan, makanya itu di semua kalangan termasuk di kalangan pesantren pun santri itu harus menjadi juga usahawan," ujarnya.

"Saya menyebutnya Gus Iwan, santri bagus, pinter ngaji, usahawan pengusaha kita ini masih rendah dibanding negara-negara lain, dikit sekali, oleh karena itu harus ini kita kembangkan," tambahnya.

Namun, Ma'ruf menekankan dalam menjalankan profesi sebagai wirausahawan harus menjunjung tinggi profesionalitas dan nilai kebaikan. Menurutnya, bukan hanya terkait kepiawaian dan profesionalitas di dalam berdagang, namun juga nilai-nilai kebaikan yang diterapkan dalam berbisnis, seperti kejujuran dan sifat amanah.

"Jadi koor bisnisnya itu jujur, menjalankan amanah dan memenuhi janji, itu unsur penting dalam perdagangan, kemudian juga istiqomah," ujarnya

Ma'ruf juga mengingatkan fokus Indonesia saat ini mengembangkan ekosistem ekonomi-keuangan syariah nasional. Menurutnya, potensi Indonesia sebagai negara yang memiliki populasi muslim terbesar di dunia memberikan peluang untuk menjadi pemain global di bidang industri halal.

Karenanya, untuk mencapai tujuan tersebut. Pemerintah mendukung penguatan bisnis syariah yang dilakukan oleh pesantren-pesantren hingga pengusaha besar. Sehingga penguatan ekonomi-keuangan Syariah Indonesia bergerak mulai dari akar rumput hingga ke pengambil kebijakan.

"Pesantren ini tidak hanya tempat melahirkan ulama, tidak hanya tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat baik di sektor riil maupun sektor keuangan dan di Indonesia ada sekian puluh ribu pesantren, alau itu diberdayakan itu jadi kekuatan besar, dan kita kembangkan OPOP, jadi ini bisa kolaborasi dengan pengusaha muslim," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement