Rabu 12 Oct 2022 20:11 WIB

Pencetus Shalawat Thibbil Qulub dan Keutamaan Membacanya Kala Didera Sakit

Shalawat Thibbil Qulub sangat dianjurkan dibaca ketika didera sakit

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Shalawat untuk Nabi Muhammad SAW(ilustrasi). Shalawat Thibbil Qulub sangat dianjurkan dibaca ketika didera sakit
Foto: Republika
Shalawat untuk Nabi Muhammad SAW(ilustrasi). Shalawat Thibbil Qulub sangat dianjurkan dibaca ketika didera sakit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Salah satu cara untuk menambah kecintaan kepada Rasulullah SAW adalah dengan sering membaca shalawat. Sebab Allah SWT dan para malaikat pun bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. 

Membaca shalawat dapat dilakukan kapan saja dan dimana pun tempatnya. Ada banyak jenis shalawat yang bisa dibaca. Salah satunya adalah shalawat Thibbil Qulub atau disebut juga shalawat ath thibbiyyah atau shalawat Nur Al Abshar. 

Baca Juga

Shalawat Thibbil Qulub digubah Syekh Ahmad ibn Ahmad Ibn Ahmad al-Adawiy al-Malkiy al-Khalawaty al-Dardir. 

Dia adalah seorang ulama besar dadk Mesir. Dia masyhur dengan sebutan Syekh Dardir dan dijuluki sebagai Abu Barakat atau bapaknya keberkahan. 

Syekh Dardir sendiri adalah ulama yang menguasai berbagai disiplin keilmuan. Dia lahir pada 1715 M dan meninggal pada 1786 M di Kairo, Mesir. 

Di antara guru Syekh Dardir seperti pada bidang fiqih yakni Imam Ali Shaidi seorang ulama tekemuka bermazhab Maliki dan bidang tasawuf pada Imam Hifny. 

Dia juga seorang murid di Al-Azhar Mesir dan belajar pada Syekh Muhammad al-Dafary. D iantara kitab karya syekh Dardir seperti Tuhfah al-Ikhwan fi ilm al-Bayan dan al-kharidah Al-Bahiyyah.

Tentang shalawat Thibbil Qulub ini diterangkan  dalam kitab Saadah ad-Darain fi Shalat 'ala Sayyid al-Kaunnain di mana penulisnya Syekh Yusuf ibn Ismail menisbatkan shalawat Thibbil Qulub pada Syekh ad-Dardir.  

Para ulama menjelaskan di antara fadilah membaca shalawat ini adalah diberikan kesembuhan dari segala penyakit. Sebab pada shalawat ini sekaligus berisikan doa yakni memohon kepada Allah SWT dengan wasilah bershalawat menjadi obat segala penyakit lahir dan batin. Berikut redaksi shalawat Thibbil Qulub: 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ اْلأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Allahumma sholli ‘ala Sayyidina Muhammadin Thibbil Qulubi wa dawaiha wa ‘afiyatil abdani wa syifa’iha, wa nuril abshari wa dhiya’iha wa ‘ala alihi washahbihi wa sallim

“Ya Allah curahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sebagai obat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya dan sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya. Semoga shalawat dan salam tercurahkan pula kepada keluarga serta para sahabat-sahabatnya.”     

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement