Jumat 14 Oct 2022 19:04 WIB

PPK Ormawa Universitas Binawan Edukasi Pencegahan Stunting

Pelaksanaan PPK Ormawa ini berlangsung dari bulan Juli – November 2022.

Kegiatan PPK Ormawa yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Binawan program studi farmasi bekerjasama dengan program studi gizi melaksanakan salah satu rangkaian kegiatan yang terdiri dari tiga program kerja yang bertujuan mencegah stunting
Foto: istimewa
Kegiatan PPK Ormawa yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Binawan program studi farmasi bekerjasama dengan program studi gizi melaksanakan salah satu rangkaian kegiatan yang terdiri dari tiga program kerja yang bertujuan mencegah stunting

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) menjadi salah satu wadah untuk mahasiswa dalam memberikan pembelajaran di masyarakat sekaligus mempraktikan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Binawan yang diketuai oleh Mayassa Fitri Cahyani dengan dosen pembimbing Syafrima Wahyu, M.Si., merealiasikan Hibah PPK Ormawa dengan program berjudul ‘Budidaya dan Pengembangan Tanaman Obat Berbasis Smart Green House Dalam Upaya Pencegahan Stunting Serta Pemberdayaan Usaha Mayarakat di Desa Majalaya” Bersama dengan 14 anggota mahasiswa.

Pelaksanaan PPK Ormawa ini berlangsung dari bulan Juli – November 2022. Kegiatan PPK Ormawa yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Binawan program studi farmasi bekerjasama dengan program studi gizi melaksanakan salah satu rangkaian kegiatan yang terdiri dari tiga program kerja yang bertujuan mencegah stunting di Kp. Langkob desa majalaya, Cianjur. Tiga program tersebut diantaranya yaitu pelatihan pengukuran antropometri untuk para kader, penyuluhan gizi pada ibu hamil, dan demo masak modifikasi resep daun kelor untuk ibu balita.

Baca Juga

Kegiatan ini dihadiri oleh para kader dan warga di desa majalaya khususnya ibu hamil maupun ibu yang memiliki balita. Kegiatan ini diawali dengan pemberian sambutan oleh Bapak Jajat Sudrajat sebagai sekretaris desa yang mana mewakili Kepala Desa majalaya Mita Sasmita.

Kemudian acara dilanjut pemaparan materi sekaligus pelatihan yang dilakukan oleh mahasiswa program studi gizi Universitas Binawan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan pengukuran yang dilakukan oleh para kader sehingga hasil dari pengukuran tersebut akurat dan meminimalisir terjadinya human error. 

Pada tanggal 23 Agustus 2022 dilaksanakan program kerja kedua yaitu penyuluhan pada ibu hamil di Kp. Langkob. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan nutrisi selama masa kehamilan dan menjadi salah satu upaya dalam pencegahan stunting.

Pada program ini pemaparan materi disampaikan oleh Dosen Gizi Universitas Binawan yaitu oleh Tri Ardianti Khasana, S.Gz., M.Gizi dengan topik "Pentingnya Nutrisi Saat Periode Emas Kehamilan" dan Isti Istianah, S.Gz., MKM dengan topik "Makanan Yang Baik Untuk Ibu Hamil". Selama pemaparan materi seluruh ibu hamil mendengarkan dengan baik dan aktif bertanya kepada pemateri.

Selanjutnya pada program ketiga dilakukan demo masak pembuatan bakso daun kelor dengan sasaran ibu balita yang berada di Kp. Langkob. Bakso daun kelor yang berbahan ayam, tepung tapioka, dan daun kelor memiliki banyak manfaat salah satunya pencegahan stunting bagi balita dimana daun kelor sudah cukup terkenal sebagai salah satu tumbuhan yang dapat mencegah stunting.

Penggunaan ayam juga menjadi salah satu poin penting karena selain tinggi protein daging ayam akan lebih mudah untuk dikonsumsi bagi balita karena teksturnya yang lembut dan harga daging ayam terjangkau. Selain dapat membantu pencegahan stunting bakso daun kelor juga dapat dijadikan suatu peluang bisnis bagi masyarakat yaitu membuka usaha bakso daun kelor yang sehat dan banyak manfaat. 

Rangkaian Kegiatan PPK ORMAWA yang dilaksanakan oleh Prodi Farmasi Universitas Binawan masih akan berlanjut sampai di bulan November 2022 nanti. Kepala Desa Majalaya, Mita Sasmita sangat berharap kegiatan PPK ORMAWA ini dapat memberikan banyak manfaat terutama dalam menangani stunting yang sampai saat ini terus membaik serta kedepan masyarakat dapat melakukan usaha bersama seperti pembuatan obat tradisional / jamu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement