Ahad 16 Oct 2022 12:43 WIB

Polisi AS Tangkap Pembunuh Berantai di California

Polisi yakin pembunuh berantai itu dalam misi untuk membunuh ketika ditangkap

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Polisi Stockton, California, Amerika Serikat (AS) telah menangkap seorang tersangka enam pembunuhan berantai. Kejahatan ini telah mengguncang daerah Northern California.

Kepolisian Stockton Stanley McFadden mengatakan berkat petunjuk dan usaha penyidik, pihak berwenang berhasil memantau seorang pria dan menghentikan mobilnya di kota itu pada Sabtu (15/10/2022) pagi. Pria itu mengenakan pakaian hitam.

Ia mengatakan saat penyidik menghentikannya pria itu memiliki topeng yang diikat di lehernya dan senjata api laras pendek. "Ia dalam misi untuk membunuh," kata McFadden dalam konferensi pers Ahad (16/10/2022).

"Kami yakin kami telah menghentikan upaya pembunuhan lainnya," tambahnya.

McFadden mengidentifikasi tersangka sebagai Wesley Brownlee, 43 tahun. Penembakan yang dimulai tahun lalu terus berlanjut hingga September. Pada awal bulan ini pihak berwenang menghubungkan dengan bukti balistik forensik.

Jaksa Umum Distrik  San Joaquin County Tori Verber Salazar mengatakan kejaksaan akan meninjau bukti-buktinya. Tersangka akan dibawa ke persidangan pada Selasa (18/10/2022).

Enam korban kecuali satu orang dibunuh di Stockton, dan korban ketujuh selamat dari luka tembaknya. Pada 4 Oktober lalu polisi merilis video pengawas yang memperlihatkan orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan-pembunuhan tersebut.

Saat itu polisi mengatakan kejahatan ini mungkin tindakan pembunuh berantai "yang sedang dalam misi" tapi belum ada motif yang diungkapkan.  Stockton merupakan kota di lembah California tengah yang dihuni sekitar 300 ribu orang, sekitar 60 mil sebelah timur San Francisco.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement