Rabu 19 Oct 2022 17:22 WIB

PDIP Tegur Ganjar Pranowo Pascapernyataan Siap Nyapres

Kepastian capres dari PDIP hanya akan keluar dari ketua umum Megawati.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang siap menjadi capres, di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (19/10).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang siap menjadi capres, di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa keputusan terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) merupakan kewenangan dari Ketua Umum PDIP, Megawati  Soekarnoputri. Ia menegaskan, akan ada waktunya pasangan capres-cawapres diumumkan.

Terkait pernyataan Ganjar Pranowo yang mengaku siap menjadi capres untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024, ditegaskannya ihwal kontestasi nasional diumumkan oleh Megawati. "Jadi harus sangat jelas bahwa capres dan cawapres itu akan diumumkan pada momentum yang tepat, menjadi ranah Ibu Ketua Umum dan dari proses itu telah lahir kepemimpinan seperti Pak Jokowi," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Baca Juga

"Kalau menyatakan si A sebagai capres, ya itu adalah pelanggaran. Jadi siapapun itu, semua, karena itu disiplin partai," sambungnya menegaskan.

Tegasnya lagi, hal tersebut berlaku kepada seluruh kader PDIP untuk tak dulu membicarakan capres dan cawapres. Saat ini, seluruh kader partai berlambang kepala banteng itu harus memprioritaskan rakyat.

"Urusan capres dan cawapres tunggu keputusan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri. Jangan ikut-ikutan gimmick-gimmick politik tanpa mengakar pada kekuatan politik yang sebenarnya, yaitu rakyat," ujar Hasto.

PDIP, jelas Hasto, belum dapat memberikan sikapnya terkait pernyataan Ganjar yang disebutnya melanggar disiplin partai tersebut. Karena, hal tersebut merupakan ranah dari Dewan Kehormatan PDIP.

"Pembicaraan ini Bu Mega dengan Presiden Jokowi adalah bagaimana kita mengatasi masalah ekonomi. Ini yang juga harus diikuti semua kader PDI Perjuangan, seluruh kepala daerah PDI Perjuangan turun ke bawah, mencetak prestasi, bukan urusan capres-cawapres," ujar Hasto.

"Kemudian, apa yang disampaikan oleh Pak Ganjar jangan kemudian jadi gimmick-gimmick politik. Ya karena, ya di dalam berpartai seperti itu," sambungnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement