Kamis 20 Oct 2022 00:13 WIB

Kemenkes Utamakan Vaksin COVID-19 untuk Pelaku Perjalanan

Stok vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini hanya ada sekitar satu juta dosis

Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan ke warga di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (18/10/2022). Kemenkes mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 saat ini diutamakan untuk para pelaku perjalanan.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan ke warga di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (18/10/2022). Kemenkes mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 saat ini diutamakan untuk para pelaku perjalanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 saat ini diutamakan untuk para pelaku perjalanan. Langkah ini dilakukan mengingat stok vaksin yang tersedia semakin menipis.

"Memang stok vaksin kita saat ini sangat minim, jadi yang kita jaga agar tetap tersedia adalah terutama untuk para pelaku perjalanan. Jadi itu yang diutamakan dulu saat ini sambil menunggu kiriman yang akan datang dan pengadaan dari dalam negeri," kata Prima di Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Baca Juga

"Dan kita harapkan bulan November semua akan kembali lagi," imbuhnya.

Untuk itu, ia mengimbau bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan untuk melakukan vaksinasi booster COVID-19 di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebelum jadwal keberangkatan. "Kebijakan yang kami ambil ke depan ini sebelum vaksin datang adalah di KKP. Jadi silakan menghubungi KKP, karena mereka juga kan mengajukan syarat-syarat atau apa kan ada di KKP. Seperti kalau mau umroh, itu kan mereka harus vaksin meningitis dulu, pasti kan pelaksanaannya di KKP," ujar Prima.

"Jadi bisa mengatur jadwalnya kapan mau terbang dan diatur kapan vaksin COVID-19 dan vaksin meningitisnya kapan. Karena kan tidak bisa diberikan barengan, jadi harus ada jarak." lanjutnya.

Menurut Prima, stok vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini hanya ada sekitar satu juta dosis dan seluruhnya sudah didistribusikan ke daerah-daerah. Stok vaksin juga dikatakan dia masih tersedia di beberapa puskesmas sehingga masyarakat masih bisa melakukan vaksinasi di puskesmas yang masih memiliki stok.

"Tidak semua puskesmas kosong ya, hanya saja memang tidak seperti dulu yang banjir (stoknya). Dan memang ada beberapa puskesmas yang tidak ada ketersediaannya, sudah kosong," imbuh Prima.

Selain mengutamakan vaksin booster untuk pelaku perjalanan, ia mengatakan pemerintah juga berupaya melakukan pemetaan untuk relokasi stok vaksin dari provinsi yang memiliki stok vaksin yang banyak ke provinsi yang kekurangan stok.

"Saat ini yang kami lakukan adalah memetakan provinsi mana yang mana yang masih banyak stok vaksinnya tapi lajunya tidak terlalu kencang, itu kita akan meminta untuk direlokasikan ke provinsi lain," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement