REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan, kondisi ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19 terus mengalami perbaikan. Hal ini ditandai dengan semakin membaiknya permintaan domestik dan tetap positifnya kinerja ekspor.
Sedangkan indeks harga konsumen pada September 2022 tercatat sebesar 5,95 persen dan inflasi inti juga dinilainya masih cukup terjaga di angka 3,04 persen.
“Ini berarti ada perbaikan ekonomi nasional,” kata Moeldoko dalam paparannya terkait capaian kinerja pemerintah, di kantor KSP, Kamis (20/10).
Moeldoko juga menyebut bahwa pemerintah mampu menjaga distribusi barang dan menjaga ketersediaan, serta keterjangkauan. Sehingga angka inflasi dapat dipertahankan dengan baik. Salah satu upaya pemerintah yakni dengan meminta pemerintah daerah menggunakan APBD-nya untuk membantu distribusi barang serta meningkatkan belanja produk dalam negeri.
Selain itu, pemerintah disebutnya juga memberikan dukungan besar terhadap pelaku UMKM yang berkontribusi 60,5 persen terhadap PDB.
“Dengan memberikan dukungan akses terhadap pembiayaan, peningkatan pangsa kredit bagi UMKM sebesar 20 persen di tahun 2022, peningkatan-peningkatan platform sebesar 30 persen dari sebelumnya dan saat ini menjadi Rp 373,17 triliun. Sehingga relatif dalam kondisi yang apa itu kritis Covid-19, UMKM kita bisa bertumbuh dengan baik,” jelas Moeldoko.
Saat ini, lanjut dia, terdapat 19,67 juta UMKM yang sudah terdigitalisasi. Pemerintah pun menargetkan sebanyak 30 juta UMKM akan masuk sistem digitalisasi pada 2024 nanti. Perbaikan kondisi ekonomi nasional ini juga dapat dilihat dari purchasing manager index yang meningkat menjadi 53,7 pada September 2022.
“Capaian bersama pada tahun ini menjadi penting karena diraih ditengah tekanan pandemi,” kata dia.
Pemerintah juga meningkatkan pendapatan negara dari sektor pariwisata. Hal ini dilakukan dengan melonggarkan perjalanan untuk wisatawan mancanegara.