REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto membanggakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sudah memiliki tiket untuk mencalonkan presiden dan calon wakil presiden (cawapres). Hal tersebut disampaikan di hadapan Presiden Joko Widodo.
Dalam perayaan HUT ke-58 Partai Golkar, turut hadir Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Serta, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesudibjo.
"Partai Golkar bersama dengan PAN dan PPP sudah punya tiket Pak Presiden, untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden untuk 2024. Tiketnya kalau nonton bola, tiket premium," ujar Airlangga di JIExpo, Jakarta, Jumat (21/10).
"Di atas batas minimal (20 persen), tapi kalau dibantu oleh teman-teman ketua umum di depan, tiket premiun ini jadi VIP Pak Presiden," sambungnya.
Elite dari partai politik lain juga hadir, seperti Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsy, dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya. Juga Wakil Presiden ke-10 dan 12 Indonesia Muhammad Jusuf Kalla.
Airlangga berseloroh, KIB siap meneken kerja sama politik dengan partai-partai yang hadir malam ini. Kerja sama politik untuk menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Untuk teman-teman partai yang lain, Partai Golkar sangat terbuka, inklusif, siapapun boleh bergabung, yang malam ini siap bergabung, kita siap teken (kerja sama)," ujar Airlangga.
KIB, jelas Airlangga, telah merumuskan visi misinya yang disebut sebagai Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN). Program yang meneruskan capaian Jokowi dan memperkuat sumber daya manusia Indonesia.
"Untuk itu kita harus memperkuat sumber daya manusia, agar usia produktif bisa dicapai. Kalau tidak kita memanfaatkan usia produktif, maka bonus demografi yang kita miliki sulit untuk dimanfaatkan untuk keluar dari middle income trap," ujar Menteri Koordinator Perekonomian itu.
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengungkapkan alasan KIB belum mengumumkan calon presiden (capres). Salah satunya karena menghargai Presiden Joko Widodo yang saat ini masih menjabat.
"Nanti ada keinginan kita (umumkan capres), tapi itu kan chapter terakhir. Kita menghargai Pak Jokowi masih dua tahun," ujar Zulkifli dalam paparannya di acara Konsolidasi Nasional dan Bimtek Fraksi Partai Golkar se-Indonesia, Kamis (20/10).
Menurutnya, inilah alasan adanya tahapan-tahapan sebelum Pemilu 2024. Tujuannya agar semua elemen untuk terlebih dahulu membantu pemerintahan yang tengah menjabat.
"Sejalan dengan waktu konsep kita mantapkan, ada keinginan, ada realita. Itulah diperlukan kedewasaan kita, dan Golkar sangat dewasa soal itu, pengalamannya kan panjang," ujar Zulkifli.