Selasa 25 Oct 2022 12:47 WIB

Kemenangan Rishi Sunak Hadiah Spesial untuk Perayaan Diwali

Kemenangan Rishi Sunak bertepatan dengan perayaan Diwali yang dirayakan umat Hindu

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Rishi Sunak meninggalkan Markas Besar Kampanye Konservatif di London, Senin, 24 Oktober 2022. Rishi Sunak akan menjadi Perdana Menteri berikutnya setelah memenangkan kontes kepemimpinan Partai Konservatif.
Foto: AP/Alberto Pezzali
Rishi Sunak meninggalkan Markas Besar Kampanye Konservatif di London, Senin, 24 Oktober 2022. Rishi Sunak akan menjadi Perdana Menteri berikutnya setelah memenangkan kontes kepemimpinan Partai Konservatif.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Perdana Menteri India Narendra Modi menyebut terpilihnya Rishi Sunak sebagai perdana menteri Inggris dapat menjadi jembatan antara kedua negara. Modi juga mengatakan, kemenangan Sunak adalah hadiah untuk perayaan Diwali atau festival cahaya.

"Ketika Anda menjadi PM Inggris, saya berharap dapat bekerja sama secara erat dalam isu-isu global, dan menerapkan Roadmap 2030," kata Modi, merujuk pada rencana untuk meningkatkan perdagangan dan hubungan antar negara.

Baca Juga

"Ini adalah hadiah spesial Diwali, saat kami mengubah ikatan bersejarah menjadi kemitraan modern," tambah Modi.

Sebagian besar orang India bangga atas terpilihnya Sunak sebagai orang pertama asal India yang menjadi perdana menteri Inggris. Kemenangan ini bertepatan dengan perayaan Diwali yang dirayakan oleh umat Hindu di seluruh dunia pada Senin (24/10/2022).

Sunak dikenal sebagai seorang Hindu yang taat. Dia ikut merayakan Diwali di kediaman resminya di Downing Street. Dalam sebuah foto yang beredar, Sunak menyalakan lilin di depan Downing Street untuk menandai festival cahaya.

Sunak ditetapkan sebagai perdana menteri setelah pesaingnya mantan Perdana Menteri Boris Johnson dan Penny Mordaunt mengundurkan diri kontestasi untuk menggantikan Liz Truss sebagai pemimpin Partai Konservatif.  Truss mengundurkan diri sebagai perdana menteri setelah menjabat selama enam pekan.

Terpilihnya Sunak menghiasi headline sebagian besar surat kabar di India. Keluarga Sunak bermigrasi ke Inggris pada 1960an. Sunak menikah dengan Akshata Murthy, yang merupakan anak dari pendiri raksasa perangkat lunak India Infosys Ltd, Narayana Murthy. Akshata Murthy adalah seorang warga negara India. Dia dilaporkan tidak membayar pajak di Inggris atas pendapatan asingnya melalui status "tidak berdomisili". Status ini diberikan untuk warga negara asing yang tidak tinggal secara permanen di Inggris.

Akshata Murthy, yang memiliki 0,9 persen saham di Infosys, kemudian mengatakan dia akan mulai membayar pajak Inggris atas pendapatan globalnya. Kekayaan keluarganya telah menjadi masalah yang memecah belah bagi beberapa orang.

Beberapa orang India mengatakan, terpilihnya Sunak menjadi perdana menteri memberikan keistimewaan karena belum lama ini India merayakan 75 tahun kemerdekaannya dari pemerintahan kolonial Inggris. Inggris menjajah India selama sekitar 200 tahun sebelum negara Asia Selatan itu memperoleh kemerdekaan pada 1947 setelah perjuangan panjang yang dipimpin oleh Mahatma Gandhi.

"Rishi Sunak menjadi perdana menteri Inggris. Ini menjadi hadiah Diwali yang luar biasa untuk Inggris, dan alasan untuk perayaan di India,” ujar mantan diplomat India Rajiv Dogra di Twitter.

Sementara itu, warganet lainnya, Chennai  D Muthukrishnan mengungkapkan kebahagiaan dan rasa bangga bahwa Sunak akan diambil sumpahnya sebagai perdana menteri dengan kitab suci Hindu. Dia juga bangga karena Sunak adalah seorang Hindu yang taat.

“Rishi Sunak mengambil sumpah sebagai anggota parlemen (dengan kitab suci Hindu) Bhagavad Gita. Dia mengulangi hal yang sama untuk mengambil sumpah sebagai perdana menteri, akan hari yang luar biasa bagi India, bertepatan dengan tahun ke-75 kemerdekaan kita dari Inggris," ujar  Muthukrishnan, di Twitter.

Orang India biasanya sangat bangga ketika ada warga mereka yang berhasil menduduki posisi puncak di luar negeri. Beberapa tokoh keturunan India antara lain Wakil Presiden AS Kamala Harris, CEO Microsoft Satya Nadella, dan CEO Alphabet Sundar Pichai. Beberapa orang India berharap terpilihnya Sunak dapat mempererat hubungan Inggris-India.

Beberapa pendukung Partai Konservatif keturuna India-Inggris juga merayakan kemenangan Sunak. Juru bicara Konservatif Friends of India, Nayaz Qazi, mengatakan, Sunak adalah kekuatan pemersatu.

"Dia (Rishi Sunak) adalah seorang profesional yang sempurna. Dia akan menjadi kekuatan pendorong bagi partai serta memberikan yang terbaik untuk negara. Rishi akan membentuk tim dinamis yang hebat dan kuat dan tim itu akan mengatasi tantangan dan rintangan, yang tidak hanya terjadi di Inggris. Dia akan menjadikannya prioritas untuk rakyat Inggris," ujar Qazi, dilansir Aljazirah, Selasa (25/10/2022).

Seorang anggota Partai Konservatif dari Nottingham, Ravi Kumar menyebut kemenangan Sunak sebagai momen penting dalam sejarah. Karena pertama kalinya Inggris mempunyai perdana menteri dari kalangan kulit berwarna atau non kulit putih.

“Saya tumbuh di tahun 80-an dan 90-an, dan saya bahkan tidak bisa membayangkan ada seorang perdana menteri non-kulit putih dalam hidup saya. Saya selalu melihatnya sebagai negara kulit putih, dan kami datang sebagai anak-anak imigran, jadi melihat seorang pemimpin Inggris keturunan India sangat fenomenal," kata Kumar.

Direktur lembaga think tank British Future, Sunder Katwala, mengatakan, terpilihnya Sunak adalah momen bersejarah. Ini menunjukkan perubahan dalam politik dan kehidupan publik Inggris dalam beberapa dekade terakhir.

"Ini adalah normal baru di puncak politik Inggris dan sebagian karena kekacauan politik saat ini. Kami memiliki perdana menteri wanita ketiga, diikuti oleh perdana menteri Asia pertama. Rishi Sunak sebenarnya adalah menteri kabinet Inggris keturunan Asia kelima dalam sejarah, dan tidak ada satu pun sampai tahun 2010," kata Katwala.  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement