Rabu 26 Oct 2022 11:00 WIB

Rusia: AS dan NATO Berpartisipasi dalam Konflik Ukraina Karena Kirim Senjata

Barat menggunakan Ukraina sebagai alat untuk menahan Rusia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Seorang prajurit Ukraina menembakkan senjata anti-tank NLAW selama latihan dalam Operasi Pasukan Gabungan, di wilayah Donetsk, Ukraina timur, 15 Februari 2022. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Selasa (25/10/2022) mengatakan, bantuan militer ke Ukraina oleh Amerika Serikat (AS) dan NATO membuat mereka menjadi ikut berpartisipasi dalam konflik.
Foto:

Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Ahad (23/10/2022) menyerukan agar Gereja Ortodoks Rusia tidak mengikuti manipulasi otoritas negara untuk membenarkan perang mereka di Ukraina. Macron mendesak Gereja Ortodoks Rusia untuk melawan tekanan semacam itu.

Macron menyampaikan pernyataan itu  dalam pidato di sebuah konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant' Egidio di Italia, atau sebuah kelompok perdamaian dan amal di seluruh dunia. Orang nomor dua Gereja Ortodoks Rusia, Metropolitan Anthony, duduk di barisan depan bersama para pemimpin agama lain saat Macron berbicara. Dalam pidatonya, Macron fokus membahas persoalan perang Rusia-Ukraina.

Kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill, telah memberikan dukungan antusias terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Kirill mengatakan, perlawanan Rusia ini sebagai benteng melawan Barat.

"Para pemimpin agama juga memiliki peran perlawanan ketika menghadapi kebodohan peristiwa ini," kata Macron, merujuk pada perang di Ukraina.  

"Kami tahu betul bagaimana agama Ortodoks saat ini dimanipulasi oleh mereka yang berkuasa di Rusia untuk membenarkan tindakan mereka. Perlawanan diperlukan di sini," ujar Macron menambahkan.

Macron mengatakan, perlawanan berarti tidak pernah membenarkan, tidak pernah jatuh ke dalam perangkap, tidak mendukung proyek politik yang cenderung meniadakan martabat setiap individu. Reuters mendekati Metropolitan Anthony di ruang konferensi setelah pidato Macron tetapi dia menolak berkomentar.  Sikap Kirill di Ukraina juga telah menyebabkan keretakan dengan Vatikan dan memicu pemberontakan internal yang menyebabkan pemutusan hubungan beberapa Gereja Ortodoks lokal dengan Gereja Ortodoks Rusia.  

Prancis telah berulang kali menekankan pentingnya menjaga saluran diplomatik Barat ke Moskow tetap terbuka sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Macron menyatakan, dia yakin ada peluang untuk perdamaian di Ukraina, bahkan ketika Rusia memperingatkan konflik tersebut bisa meningkat. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement