Rabu 02 Nov 2022 09:19 WIB

Ibu Negara Ukraina: Teknologi Seharusnya Selamatkan Nyawa, Bukan Membunuh

Teknologi seperti drone dan rudal digunakan untuk membunuh bukan menyelamatkan

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Ibu Negara Ukraina, Olena Zelenska meminta pekerja teknologi di seluruh dunia menciptakan inovasi untuk menghentikan Rusia dan menyelamatkan nyawa manusia dalam perang di negaranya.
Foto: AP/Saul Loeb/AFP Pool
Ibu Negara Ukraina, Olena Zelenska meminta pekerja teknologi di seluruh dunia menciptakan inovasi untuk menghentikan Rusia dan menyelamatkan nyawa manusia dalam perang di negaranya.

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Ibu Negara Ukraina, Olena Zelenska meminta pekerja teknologi di seluruh dunia menciptakan inovasi untuk menghentikan Rusia dan menyelamatkan nyawa manusia dalam perang di negaranya.

"Distopia yang kami baca di novel-novel fiksi ilmiah lebih dekat dibanding yang anda kira," kata Zelenska dalam acara penuh peserta di konferensi teknologi terbesar di Eropa, Lisbon Web Summit, Selasa (1/11/2022).

Dalam pidatonya ia menunjukkan video dampak serangan drone Rusia di Kiev. "Rusia menggunakan teknologi untuk melayani teror," katanya.

Ia menggambarkan teknologi sebagai "medan perang" dalam invasi Rusia ke Ukraina. Zelenska mengatakan peralatan teknologi seperti drone dan rudal digunakan untuk "membunuh rakyat" bukan menyelamatkan mereka.

Beberapa peserta konferensi memegang bendera Ukraina, saat istri Presiden Ukraina  Volodymyr Zelenskiy itu meminta mereka memberikan gagasan. "Untuk menghentikan teror, menyelamat nyawa dan memperbaiki kehancuran."

"Kalian bisa membantu kami menghentikan daftar korban yang terus memanjang, saya yakin ada teknologi itu masa depan, bila tidak, maka tidak ada masa depan yang perlu dinantikan," katanya.

Pada bulan Februari lalu Rusia menggelar invasi ke Ukraina dengan alasan untuk menyingkirkan nasionalis berbahaya dan melindungi pengguna bahasa Rusia. Kiev menyebut aksi militer Rusia tanpa provokasi yang bertujuan merebut daerah negara tetangga.

Perang telah menewaskan ribuan orang, memaksa jutaan lainnya mengungsi dan membuka kembali perpecahan Perang Dingin. "Mereka (Rusia) ingin menyerang pembangkit listrik kami, terjadi pemadaman di mana-mana di seluruh negeri, kini, setiap hari tidak ada listrik, komunikasi dan internet bagi kami," kata Zelenska.

Ia mengatakan negaranya sudah tidak bisa berinvestasi pada teknologi di tempat-tempat seperti sekolah. Sebab dananya harus digunakan untuk membeli generator.

Lebih dari 70 ribu orang diperkirakan menghadiri konferensi tersebut. Terdapat lebih dari 900 pembicaraan mulai dari wakil dewan Microsoft Brad Smit sampai pendiri perusahaan kripto Binance Changpeng Zhao.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement