REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjudian memang dilarang dalam Islam. Alquran menyebut judi adalah kekejian.
Alquran yang diyakini sebagai buku petunjuk Allah bagi umat manusia menyatakan: "Wahai orang-orang yang beriman! Minuman keras dan perjudian (pengabdian) batu, dan (ramalan dengan) panah adalah kekejian-pekerjaan tangan setan: jauhi (kekejian) agar Anda beruntung. Rencana setan adalah menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu dengan minuman keras dan judi dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan dari shalat; apakah kamu tidak akan menahan diri?' (QS 5:90-91).
Islam mengizinkan semua jenis kegiatan rekreasi, termasuk olahraga dan permainan tetapi jelas melarang permainan apa pun yang melibatkan perjudian. Alquran menyebut perjudian sebagai kekejian perkerjaan tangan setan. Artinya itu adalah kebiasaan merusak yang dapat memiliki konsekuensi bencana dalam kehidupan individu dan sosial seseorang.
Alasan Mengapa Islam Melarang Muslim Berjudi
Perjudian tidak adil
Dikutip dari About Islam, perjudian melanggar prinsip keadilan. Dari sudut pandang Islam, keadilan sangat dihargai.
"Wahai orang-orang yang beriman! Berdiri tegak di hadapan Allah, sebagai saksi transaksi yang adil dan jangan biarkan kebencian orang lain kepada Anda membuat Anda menyimpang ke arah yang salah dan menyimpang dari keadikan. Bersikaplah adil: itu di samping ketakwaan dan bertakwalah kepada Allah. Karena Allah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan," (QS 5:8).
Melalui perjudian, orang ingin memenangkan uang atau properti yang bukan haknya. Penjudi tidak bekerja unyuk upahnya, dia juga tidak pantas mendapatkannya; dia mendapatkannya secara kebetulan.