REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Alam barzakh dapat didefinisikan ke dalam berbagai perspektif. Pandangan para teolog, termasuk ahli fikih, mengartikan kata ini sebagai sebuah tempat transit setelah seseorang meninggal dunia.
Pada saatnya mereka akan dibangkitkan lagi di dalam sebuah alam baru yang diistilahkan di dalam Alquran dengan beberapa nama, seperti hari akhirat (al-yaum al-akhir) terulang penyebutannya 20 kali dan hari kebangkitan kembali (yaum al-qiyamah) setelah ditiup trompet sangkakala kedua yang penyebutannya terulang 70 kali.
Selain itu pula ada hari rekapitulasi amal-amal anak manusia di dunia (yaum al-hisab) penyebutannya terulang lima kali, hari pembalasan (yaum al-din), hari kehancuran semua makhluk (yaum as-sa'ah) yang disebutkan 34 kali, dan hari kiamat (yaum al-mi'ad) yang terulang sekali.
Alam barzakh berasal dari bahasa Arab, dari akar kata baraza-yabrizu, berarti 'pergi', 'keluar ke tanah lapang', kemudian membentuk kata barzakh, berarti dinding atau pemisah antara dua sesuatu (al-hajiz bain al-syaiain).
Dari sinilah kata barzakh sering diartikan sebagai antara dunia dan akhirat, dari waktu kematian sampai hari kebangkitan.
Barang siapa yang meninggal berarti memasuki alam barzakh. Barzakh juga sering diartikan sebagai antara awal dan akhir (pertengahan), antara ragu dan yakin (ma bain al-syak wa al-yaqin).
Ibn 'Arabi (w 1240 M) memberi pengertian lebih mendalam mengenai hakikat alam barzakh, yakni sebuah keadaan yang kompleks antara sesuatu yang diketahui dengan jelas dan sesuatu yang tak terketahui, antara yang ada dan yang tidak ada, antara yang ditiadakan dan yang diadakan, antara yang dapat diindra dan yang tak dapat diindra.
Baca juga: Ritual Sholat Memukau Mualaf Iin Anita dan Penantian 7 Tahun Hidayah Akhirnya Terjawab
Tidak ada suatu tempat di antara banyak tempat, tiada suatu keadaan di antara berbagai keadaan, tiada suatu keberadaan di antara berbagai keberadaan, tiada suatu jenis di antara berbagai jenis.
Termasuk juga alam barzakh antara al-Haq (Allah) dan makhluknya atau antara Allah SWT dan alam.
Dalam hadits pun banyak riwayat menceritakan pemandangan alam barzakh dapat diakses melalui mimpi atau pandangan mukasyafah.
Ontologi alam barzakh ialah dunia kehidupan anak manusia yang dikumpulkan ke dalam wilayah atau benua lain supaya mereka tidak terkontaminasi kehidupan-kehidupan dunia syahadah.