Jumat 04 Nov 2022 20:11 WIB

PTDI Gandeng Honeywell untuk Penyediaan Sistem Keselamatan Pesawat C130 TNI AU

Pesawat C130 masih menjadi andalan lebih dari 60 angkatan udara di seluruh dunia.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Honeywell menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Indo Defence Expo & Forum 2022 di Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Foto: Dok Istimewa
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Honeywell menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Indo Defence Expo & Forum 2022 di Jakarta, Jumat (4/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Honeywell menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Indo Defence Expo & Forum 2022. Kerja sama ini meliputi pasokan produk Military Airborne Collision Avoidance System (MILACAS) Honeywell untuk Program Peningkatan Avionik Pesawat C130 TNI AU (Indonesian Air Force/IDAF).

Wakil Direktur Honeywell Aerospace, Defense & Space Asia Pasifik, Sathesh Ramiah, mengatakan MILACAS adalah sistem peringatan penghindaran tabrakan yang dirancang untuk jangkauan dan kualitas siaran pengawasan yang lebih baik pada pesawat militer. Sistem ini memberikan jangkauan pengawasan hingga dua kali lebih baik dari Enhanced Traffic Alert Collision Avoidance System (ETCAS), secara signifikan mengurangi risiko tabrakan saat memenuhi mandat untuk akses wilayah udara sipil.

Baca Juga

"MILACAS terbaru Honeywell menggunakan metode interogasi yang ditingkatkan dan Pengawasan Hibrida (Automatic Dependant Surveillance Broadcast - ADS-B).  Jangkauan pengawasan MILACAS adalah 100nm untuk azimut 360 derajat," ujar Sathest dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (4/11/2022).

Sathesh mengatakan sistem ini disetujui oleh organisasi manajemen frekuensi sipil dan militer, termasuk U.S. National Telecommunications and Information Administration untuk dipasang di semua pesawat militer. Selain peningkatan jangkauan, lanjut dia, MILACAS menyediakan fungsi yang sama yang menjadikan ETCAS sebagai produk TCAS militer dengan penjualan terbesar di dunia. 

Sathesh menyebut MILACAS dirancang untuk menjadi pengganti langsung dari TPA-81A.  Berdasarkan TPA-100, lini TCAS generasi baru Honeywell, MILACAS menggunakan platform perangkat keras yang identik dan mempertahankan semua persyaratan kinerja ACAS II sipil serta fitur unik militer tambahan.

"Honeywell bangga dapat memberikan solusi yang mengurangi biaya perawatan dan memungkinkan formasi penerbangan militer yang lebih aman, dengan MILACAS memungkinkan pemasangan plug-and-play tanpa perlu modifikasi besar pada pesawat,"  ucap Sathesh.

Sathesh mengaku senang dapat kembali bermitra dengan PTDI, dan percaya kemitraan ini akan sangat bermanfaat bagi program peningkatan IDAF."Pengalaman luas Honeywell dengan avionik, ditambah dengan kehadiran regional PTDI, akan semakin memperkuat kesiapan dan kemampuan misi IDAF," kata Sathesh.

Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan mengatakan bahwa setelah enam dekade berproduksi, C130 masih menjadi andalan lebih dari 60 angkatan udara di seluruh dunia. Gita menyampaikan Honeywell dan mitranya seperti PTDI telah menjaga agar pesawat lama tetap relevan dengan menambahkan kemampuan untuk meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan efektivitas misi.

"Kehadiran PTDI dan hubungan dekat yang telah berlangsung lama dengan Honeywell akan memastikan layanan dan dukungan kelas dunia untuk TNI AU," kata Gita.

Pada acara tersebut, Honeywell juga memberikan apresiasi kepada PTDI dalam memperingati kemitraan strategis dalam program NC212i TPE331.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement