REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Genap berusia 85 tahun pada 1 November lalu, Titiek Puspa mengaku telah menjalani kehidupan yang luar biasa. Dia juga menyebut bahwa ia selalu mengobrol dengan Tuhan.
Titiek merasa kedekatannya dengan Tuhan berawal dari masa kecilnya yang sering sakit-sakitan. Sesuai kepercayaan lokal, Titiek sampai berkali-kali ganti nama jadinya.
Keinginan bunuh diri sempat terbesit di benak Titiek saat duduk di bangku kelas tiga SD. Saat itu, dia merasa Tuhan tidak adil.
Sampai pada suatu hari, Titiek berlari dari sekolah ke rumahnya sekitar pukul delapan pagi dalam keadaan hujan lebat dan petir besar. Lalu, dia berlari ke kebun belakang rumah, mengambil buah mengkudu, lalu memakannya dengan cabai dan garam. Perutnya pun panas.
Tiba-tiba, Titiek pingsan. Sekitar pukul 10 malam, dia sudah di rumah dan dia tidak pernah sakit-sakitan lagi sejak saat itu.
"Saya disembuhkan sama Tuhan dan tidak pernah kena sakit lagi. Setelah itu, saya sering sowan ke atas pohon, ngobrol sama Tuhan. Buat saya, Tuhan dari dulu sahabat saya. Sampai sekarang, tadi malam, saya juga ngobrol sama Tuhan sampai dua jam," ujar Titiek dalam konferensi pers virtual "Merayakan 85 Tahun Kelahiran Titiek Puspa", dikutip (5/11/2022).
Perjalanan membuat lagu "Kupu-Kupu Malam" juga merupakan perjalanan spiritualnya bertemu pekerja seks komersial (PSK) beragama Kristen, sementara Titiek beragama Islam. PSK itu melihat Titiek bekerja dan dihormati, sementara dirinya juga bekerja tapi tak dihormati.
Menurut Titiek, PSK tersebut dipaksa melakukan hal tersebut lantaran memiliki utang yang tidak bisa dibayarnya. Kepada Titiek, dia mengaku tidak mampu mengerjakan pekerjaan lain karena anak manja.
"Dia cerita, ‘Saya diancam, mau ke polisi atau ikut saya’," kata Titiek.