Senin 07 Nov 2022 19:45 WIB

PM Jepang Janji Tingkatkan Kapasitas Militer

PM Jepang mengatakan negara harus bersiap menghadapi para penyerang.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
 Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Foto: EPA-EFE/NICOLAS DATICHE
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO --  Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida berjanji meningkatkan kapasitas angkatan laut dan militer negaranya. Ia memperingatkan, negara harus bersiap menghadapi para penyerang.

Kishida mengecam perang Rusia di Ukraina. Ia juga mengecam uji coba rudal Korea Utara yang salah satunya terbang di atas udara Jepang.

Baca Juga

"Kita harus mempersiapkan diri untuk era ketika aktor muncul untuk tidak mematuhi aturan dan menggunakan kekuatan atau ancaman untuk menghancurkan perdamaian dan keselamatan negara lain," kata Kishida saat berbicara tentang tinjauan armada internasional Jepang, dikutip laman Channel News Asia, Senin (7/11/2022).

Pernyataan pemimpin itu datang saat Tokyo tengah menyusun rencana keamanan yang mungkin menyerukan penggandaan pengeluaran pertahanan negara dalam waktu lima tahun. 

"Kami akan mempercepat diskusi realistis tentang apa yang dibutuhkan untuk membela rakyat kami dengan mempertahankan semua opsi di atas meja," kata Kishida.

"Peningkatan (kapasitas angkatan laut Jepang) tidak bisa menunggu, termasuk pembangunan kapal angkatan laut baru, memperkuat kapasitas pertahanan rudal kami dan peningkatan kondisi kerja dan kompensasi untuk personel (militer) kami,” ujarnya melanjutkan.

PM mengatakan, lingkungan keamanan nasional di sekitar negara tumbuh lebih parah termasuk Laut China Timur dan Laut Cina Selatan. Kishida tak menyebut China secara langsung, namun seperti diketahui Beijing telah mengambil posisi tegas dalam sengketa teritorial dengan negara-negara termasuk Jepang.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement