REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) secara diam-diam mendorong para pemimpin Ukraina untuk memberi sinyal keterbukaan untuk bernegosiasi dengan Rusia, menurut laporan The Washington Post.
Pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, telah memperingatkan bahwa "kelelahan Ukraina" di antara beberapa sekutu dapat memburuk jika Kiev terus menutup kesempatan negosiasi, lapor harian itu pada Sabtu.
Permintaan dari pejabat Amerika tidak ditujukan untuk mendorong Kiev ke meja perundingan, tetapi mereka menyebutnya "upaya yang diperhitungkan" untuk memastikan bahwa Ukraina "mempertahankan dukungan dari negara-negara lain yang menghadapi konstituen yang waspada terhadap memicu perang selama bertahun-tahun yang akan datang."
Para pejabat AS mengatakan kepada harian itu bahwa posisi Ukraina dalam negosiasi dengan Rusia melemah di antara sekutu yang khawatir tentang dampak ekonomi dari perang yang berlarut-larut.
Awal bulan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Ukraina hanya siap untuk memasuki negosiasi dengan Rusia jika pasukannya meninggalkan semua bagian Ukraina, termasuk Krimea dan wilayah timur Donbas, yang secara de facto dikendalikan oleh Rusia sejak 2014, selama wawancara dengan televisi Ceko.
Bulan lalu, Zelenskyy menandatangani dekrit yang menyatakan pencaplokan Rusia atas bagian-bagian Ukraina batal demi hukum, dan juga menandatangani dekrit lain sebelumnya pada 30 September yang menyatakan "ketidakmungkinan negosiasi" dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.