Kamis 10 Nov 2022 17:21 WIB

Kemenkes Catat 48 Kasus Subvarian XBB Terdeteksi di Indonesia

Keterisian rumah sakit akibat Covid-19 saat ini mencapai 6.710.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus raharjo
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengkonfirmasi adanya satu kasus positif cacar monyet (monkeypox) pertama di Indonesia.
Foto: Tangkapan Layar Youtube Kemenkes
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengkonfirmasi adanya satu kasus positif cacar monyet (monkeypox) pertama di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr Mohammad Syahril mengakui, saat ini Indonesia belum bisa dikatakan aman dari pandemi Covid-19. Sebab, mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi. Kementerian Kesehatan bahkan mencatat mutasi Omicron subvarian XBB ada sebanyak 48 kasus pada Kamis (10/11/2022).

 

Baca Juga

Dengan adanya tren peningkatan kasus diduga subvarian XBB dan BQ.1 mulai mendominasi dan menggeser BA.4 dan BA.5. "Tercatat sampai hari ini, XBB ada 48 kasus ya," ujar Syahril dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Kamis (10/11/2022).

 

Dalam sepekan terakhir, lanjut Syahril, telah terjadi kenaikan persentase kasus Covid-19 sebesar 47,24 persen. Tak hanya itu, angka kematian dan keterisian rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR) juga mengalami kenaikan.

"Sebagai rangkuman sepekan ini, kasus konfirmasi itu memang mengalami peningkatan, 47,24 persen. Dari 5000-an (kasus) harian kemarin, naik hari kemarin 6.100-an (kasus) itu," ujar Syahril

"Kemudian angka kematian harian ada 47, (sementara) kemarinnya dalam satu pekan 37, berarti ada satu kenaikan di angka kematiannya dan BOR ada kenaikan sekitar 30 persen," lanjutnya.

Sebelumnya, keterisian rumah sakit sekitar 5.700, saat ini meningkat menjadi 6.710. Dengan adanya peningkatan di tiga parameter tersebut, akan menjadi evaluasi dalam penanganan Covid-19.

 

Syahril meminta masyarakat mengedepankan protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker baik di dalam maupun diluar ruangan, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai masker, dan melakukan tes apabila mengalami tanda dan gejala Covid-19. Selain itu juga menyegerakan vaksinasi booster Covid-19 untuk meningkatkan proteksi terhadap Covid-19.

“Disiplin memakai masker, tujuan kita tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga orang lain di sekitar kita. Segera juga lakukan booster, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat Covid-19,” tegasnya.

Ia juga meminta masyarakat memanfaatkan akses telemedisin isolasi mandiri (Isoman) Kementerian Kesehatan. Melalui layanan ini masyarakat yang positif Covid-19 mendapatkan layanan konsultasi gratis dan layanan obat gratis .

“Tentunya selama melakukan tes di laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan,” tegas dr Syahril

Upaya-upaya pencegahan di hulu juga tetap ditegakkan, sebagai antisipasi lonjakan kasus. Mulai dari kesiapsiagaan Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya hingga peningkatan upaya tracing dan testing.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement