REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengunjungi Posko Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pelabuhan Benoa, Kabupaten Badung pada Ahad (13/11/2022) kemarin. Dalam kunjungan itu Kepala BNPB kembali mengingatkan untuk segenap petugas posko untuk terus perketat pengawasan dan perkuat strategi penanganan PMK di Provinsi Bali.
“Bali sudah sangat baik dalam pengendalian PMK, tetap pertahankan Bali sebagai area zero reported case,” ujar Suharyanto yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Penanganan PMK Nasional dalam keterangan, Senin (14/11/2022).
Suharyanto menegaskan kembali upaya strategi penanganan PMK, khususnya biosecurity untuk tetap memastikan kandang hewan ternak steril dan bebas dari virus PMK.
“Cegah penularan dan terjangkitnya kembali hewan ternak melalui biosecurity secara ketat dan berkala, pastikan kandang selalu steril dan bebas dari virus PMK,” tegasnya.
Beberapa upaya penanganan wabah PMK di Bali mulai dari percepatan vaksinasi, pengawasan ketat (surveillance), dan peningkatan pengamanan biosecurity. Langkah ini melibatkan banyak pihak, mulai dari pemda, TNI, Polri, swasta, hingga bantuan luar negeri terutama Australia yang memberikan vaksin dan pelatihan vaksinator.
BNPB mendukung kesuksesan puncak acara Presidensi G20 melalui berbagai upaya, meliputi antisipasi terjadinya bencana alam ketika kegiatan berlangsung, pengendalian kasus Covid-19 serta pencegahan penularan PMK sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Untuk Posko Pemantauan dan Pengendalian Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19 G20 Indonesia terletak di dua lokasi, yaitu Puja Mandala dan Hotel Mercure Nusa Dua.
Sedangkan Posko biosecurity untuk pengendaian PMK terletak di Pelabuhan Gilimanuk, Padang Bai dan Benoa, Pelabuhan Ketapang, Lembar dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.