REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengatakan pada Selasa (15/11/2022), bahwa dia mengidap Covid-19 dan membatalkan kehadiran dalam acara G20 di Bali. Pengumuman ini hanya beberapa hari setelah menjamu banyak pemimpin dunia, termasuk Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk pertemuan puncak di Phnom Penh, Kamboja.
Dalam sebuah postingan di halaman Facebook perdana menteri, Hun Sen menyatakan telah dinyatakan positif mengidap virus korona pada Senin (14/11/2022) malam. Hasil diagnosis tersebut telah dikonfirmasi oleh seorang dokter Indonesia pada Selasa pagi.
Hun Sen mengatakan, akan kembali ke Kamboja dan membatalkan pertemuannya di G20 serta forum ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) berikutnya di Bangkok. Dia merasa beruntung tiba di Bali Senin malam, sehingga tidak dapat ikut makan malam dengan para pemimpin lainnya.
Hun Sen mengatakan tidak tahu kapan waktu pasti terinfeksi Covid-19. Dia mengaku merasa biasa saja dan tetap menjalankan tugasnya seperti biasa kecuali bertemu dengan tamu.
Gedung Putih mengatakan, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dites negatif pada Selasa pagi. Dia tidak dianggap sebagai kontak dekat seperti yang didefinisikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Kamboja adalah tuan rumah ASEAN Summit 2022 dan beberapa acara lainnya pada pekan lalu. Hun Sen dalam rangkaian acara tersebut telah bertemu dengan banyak pemimpin yang hadir secara empat mata.
Selain Jokowi dan Biden, para tamu dalam acara tersebut termasuk Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Perdana Menteri China Li Keqiang, dan banyak lainnya.