REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemantauan personel dan peralatan yang disiapkan BNPB beserta lembaga terkait untuk mendukung perhelatan KTT G20. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan mengatakan, BNPB menerjunkan tim dan posko lapangan dibeberapa titik baik di Pulau Bali, Pulau Lombok, dan Pulau Jawa yang menjadi pintu masuk dan keluar menuju Bali.
"BNPB melakukan penguatan dukungan yang menunjang pegelaran G20, terkait protokol kesehatan Covid-19, penanganan PMK, dan tentunya bencana alam," kata Fajar dalam siaran pers yang dibagikan BNPB, Selasa (15/11/2022).
Fajar mengatakan, BNPB akan bersiaga sejak sebelum puncak kegiatan G20 hingga selesai, sebagai bentuk langkah kesiapsiagaan sebelum bencana terjadi. "BNPB harus siap siaga di daerah pelaksanaan, nantinya ketika dibutuhkan kita dapat memberikan penanganan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya," katanya.
Dia mengatakan, keselamatan adalah prioritas utama baik VVIP, VIP hingga masyarakat.
SOP-nya telah dibuat sehingga ketika terjadi bencana tidak menunggu komando. "Tapi secara otomatis langsung melaksanakan tugasnya masing-masing," kata Fajar.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati menyampaikan, panduan dan rencana kontinjensi yang telah disusun sebelumnya diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kebijakan yang terlibat penanganan bencana di Bali. Ancaman gempa bumi sudah dipetakan, sudah dilatih dalam Tabletop Exercise dan Tactical Floor Game, sudah ada rencana kontijensi dari saat terjadi bencana sampai dengan evakuasi.
"Panduan yang telah dihasilkan akan menjadi panduan bagi semua yang ada di lapangan ketika terjadi bencana," katanya.