REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Pameran Internasional dan Museum Biografi Nabi dan Peradaban Islam telah diresmikan dibuka di Rabat, Kamis (17/11/2022). Markas Besar Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Dunia Islam (ICESCO) menjadi tuan rumah agenda pembukaan.
Kegiatan peresmiam dilakukan di bawah perlindungan tinggi dari Yang Mulia Raja Mohammed VI dan di hadapan Yang Mulia Putra Mahkota Moulay El Hassan.
Kedatangan Putra Mahkota Moulay El Hassan diterima oleh sejumlah menteri dan pejabat Maroko. Di antaranya Direktur Jenderal ICESCO Dr. Salim M. AlMalik, Sekretaris Jenderal Liga Cendekiawan Mohammadia Dr. Ahmed Abbadi, Wakil Sekretaris Jenderal Liga Dunia Muslim (MWL) Dr. Abdulrahman Al-Zaid dan lainnya.
Dilansir di ICESCO, Sabtu (18/11/2022), Putra Mahkota memulai turnya ke Pameran dan Museum Biografi Nabi dan Peradaban Islam di markas ICESCO dengan memotong pita simbolis. Hal ini menandai peluncuran landmark budaya di Rabat, ibukota budaya di dunia Islam untuk 2022.
Adanya pameran ditujukan untuk mempromosikan biografi Nabi dan kebajikan luhur, peradaban Islam dan tujuan mulia dari risalah Islam, yaitu rahmat, keadilan, perdamaian, toleransi, moderasi dan koeksistensi.
Setelah mendengar sambutan dari Dr. Al Malik, Putra Mahkota mengunjungi tiga bagian utama Pameran dan Museum. Dimulai dari paviliun “Pameran keterikatan orang Maroko dengan Nabi Mulia, simbol cinta dan kesetiaan”, yang diawasi oleh Liga Cendekiawan Mohammadia di Kerajaan Maroko.
Sekretaris Jenderal Liga Dr. Ahmed Abbadi mempresentasikan warisan peradaban Islam yang ditampilkan, yang mencakup manuskrip sejarah, lukisan dan koin langka, model arsitektur Maroko, dekorasi dan prasasti, serta alat tradisional.
Wakil Sekretaris Jenderal MWL menyambut HRH Putra Mahkota Moulay El Hassan sebelum turnya di paviliun kedua. Paviliun kedua mengambil tema "Pameran dan Museum Biografi Nabi dan Peradaban Islam.
Dalam paviliun ini, pengunjung diajak untuk berandai-andai seolah-olah bisa melihat Nabi SAW, termasuk makanan, minuman, pakaian dan perabot Nabi. Pengunjung juga diajak untuk merasakan seolah-olah Nabi SAW membersamai melalui kebajikan dan nilai-nilai luhur, dialog, koeksistensi, pengampunan, belas kasih dan toleransi, serta bagian khusus tentang jasa dan status Ahl al-Bayt.
HRH Putra Mahkota Kerajaan Maroko kemudian diberi pengarahan pada bagian “Mimbar Terbesar”, yang merupakan simulasi dari Mimbar Nabi Muhammad SAW.
Pangeran Moulay El Hassan juga mengunjungi paviliun ketiga di Panorama Kamar Nabi Mulia di Zaman Pertama. Di dalamnya ditampilkan untuk pertama kalinya dalam sejarah, menggunakan pencitraan 3D dan realitas virtual, kehidupan sehari-hari Nabi SAW.
Museum ini berusaha menyajikan gambaran akurat tentang isi ruangan dan ikhtisar sejarahnya, melalui film kreatif menggunakan teknik dan efek video 3D modern.
Perlu dicatat, Pameran dan Museum Biografi Nabi dan Peradaban Islam di Markas Besar ICESCO adalah buah dari kemitraan strategis antara ICESCO, MWL dan Liga Cendekiawan Mohammadia di Kerajaan Maroko, sekaligus merupakan yang pertama dari jenisnya di luar Kerajaan Arab Saudi.