Ahad 20 Nov 2022 15:56 WIB

Airlangga: KTT APEC 2022 Adopsi Penuh Deklarasi Pemimpin G20 Bali

Anggota APEC memguasai 60 persen dari perekonomian dunia.

 Kiri ke kanan; Presiden Joko Widodo, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau tiba untuk menghadiri Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC selama KTT APEC, Jumat, 18 November 2022, di Bangkok, Thailand.
Foto: Diego Azubel/Pool Photo via AP
Kiri ke kanan; Presiden Joko Widodo, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau tiba untuk menghadiri Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC selama KTT APEC, Jumat, 18 November 2022, di Bangkok, Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) mengadopsi penuh Bali G20 Leaders? Declaration. "Leaders' Declaration pada forum APEC kali ini pada akhirnya mengadopsi penuh formula Leaders' Declaration G20 Bali, kata demi kata," ungkap Airlangga dalam sesi wawancara dengan para awak media seusai upacara penutupan KTT APEC 2022, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Ahad (20/11/2022).

Ia menjelaskan betapa alotnya pembahasan untuk dapat mencapai kesepakatan bagi Leaders' Declaration pada forum APEC tersebut, namun pada akhirnya semua merujuk kepada Bali G20 Leaders' Declaration. Hal tersebut didukung oleh pelaksanaan kedua forum penting dunia ini yang terjadi secara back to back, serta deklarasi yang dicetuskan di Bali tersebut sudah mendapat persetujuan dari 20 Negara Anggota G20, sehingga versi tersebut yang diadopsi penuh untuk deklarasi pada forum APEC.

Baca Juga

Melalui APEC Leaders' Declaration, para pemimpin ekonomi APEC berhasil menyepakati komitmen bersama untuk merespons tantangan bersama, antara lain untuk mendukung reformasi sistem perdagangan multilateral guna menghadapi berbagai perkembangan tantangan yang muncul, serta menguatkan komitmen untuk mengatasi disrupsi rantai pasok.

Kemudian, mendorong pertumbuhan yang kuat, seimbang, berkelanjutan, dan inklusif, termasuk untuk mendukung UMKM dan perusahaan rintisan atau startup. "Forum APEC ini juga mendorong multilateralisme dan mendukung hasil dari The WTO's 12th Ministerial Conference (MC12) untuk mendorong WTO sebagai platform di Asia Pasifik untuk menyamakan aturan hukum perdagangan, karena APEC adalah 60 persen dari perekonomian dunia atau setara 59 triliun dolar AS," katanya.

Selanjutnya, sambung Airlangga, para pemimpin ekonomi APEC akan mendorong kerja sama untuk menjembatani kesenjangan digital melalui fasilitasi infrastruktur, serta meningkatkan keahlian serta literasi digital dan memperkuat sektor agrikultur untuk mendukung ketahanan pangan kawasan.Terkait bidang digital, APEC mendorong pemberdayaan mulai dari pemberdayaan perempuan dan pemuda, hingga mendorong kesetaraan dan inklusivitas UMKM. Indonesia mendukung agar digitalisasi UMKM tersebut menjadi bagian dari rantai pasok global.

Dalam forum APEC tahun ini juga didorong mengenai barang dan jasa berkelanjutan, yang akan dibawa dalam kepemimpinan Amerika Serikat tahun depan.Sementara itu, KTT APEC 2022 juga berhasil menyepakati The Bangkok Goals for the Bio-Circular Green Economy, yang merupakan suatu pendekatan bersama mengenai pemulihan ekonomi pasca pandemi yang inklusif dan berimbang guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tangguh serta menjaga lingkungan hidup.

"Hampir seluruh pembahasan di APEC ini memiliki benang merah dengan yang dibahas di G20, salah satu benang merah paling kuat antara ASEAN, G20, dan APEC yakni kebersamaan. Dengan kebersamaan, kita akan kuat dan berhasil dalam pemulihan ekonomi global," tutur Menko Airlangga.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement