REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- SMKN 1 Cugenang, Cianjur ikut terdampak gempa 5,6 magnitudo barat daya Kabupaten Cianjur, yang terjadi pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi, meski terimbas cukup berat pihaknya mendapat laporan tidak ada korban jiwa.
"Siswa yang luka ada 12 orang sedang diberi pertolongan di puskesmas terdekat. Sementara akses jalan yang mau ke lokasi Cugenang masih tertutup longsor," ujar Dedi.
Dedi mengatakan, SMKN 1 Cugenang terdampak berat akibat gempa bumi. Dari laporan yang diterima sekolah tersebut mengalami kehancuran. "15 kelas, 4 RPS, ruang perpustakaan, ruangan lab komputer, ruang guru, 6 toilet, ruang OSIS, dan ruang ruang UKS," katanya.
"Mohon doanya semoga diberikan keselamatan dan kelancaran," katanya menambakan.
Sebelumnya, menurut Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur melaporkan, selain adanya korban meninggal dunia, empat warganya mengalami luka-luka.
Tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan di wilayah. Data sementara per pukul 14.11 WIB, rumah rusak berat sebanyak 7 unit.
Di samping bangunan rumah, kata dia, BNPB mendapatkan laporan pondok pesantren rusak berat 1 unit dan RSUD Cianjur rusak sedang 1. Kerusakan fasilitas publik yang masih diidentifikasi tingkat kerusakan, antara lain gedung pemerintah 2 unit, fasilitas Pendidikan 3, tempat ibadah 1. "Warga di Cianjur merasakan guncangan cukup kuat selama 10 – 15 detik," ujar Abdul Muhari.
Selain wilayah Cianjur, BPBD Kabupaten Bogor melaporkan dua rumah warga rusak. Guncangan gempa di wilayah ini dirasakan sedang 5 – 7 detik.
BPBD Kota Sukabumi, kata dia, menginformasikan warganya merasakan guncangan cukup kuat selama 7-10 detik. Tampak masyarakat panik hingga keluar rumah. Saat ini pihak BPBD masih melakukan pemantauan di daerahnya.
Sedangkan di wilayah Kabupaten Sukabumi, BPBD setempat juga menyampaikan adanya guncangan kuat selama 5-7 detik. Sebagian warga pun panik. "Demikian juga untuk wilayah Kabupaten Bandung yang warganya merasakan guncangan sedang selama 5 – 7 detik," katanyam
Pusdalops BNPB juga, kata dia, mendapatkan laporan lain adanya warga yang merasakan guncangan, seperti di DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kota Bogor dan Kabupaten Garut. Warga di sejumlah wilayah tersebut merasakan guncangan gempa dengan intensitas lemah hingga kuat. "BPBD yang wilayahnya merasakan gempa telah melakukan pemantauan dampak gempa," katanya.