Rabu 23 Nov 2022 07:35 WIB

Ikuti Diklat PIP, BPIP Berharap TNI-Polri Dapat Menjadi Duta Penggerak Pancasila

Pancasila adalah ideologi bangsa dan negara kesatuan yang disepakati pendiri bangsa

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melaksanakan kegiatan diklat Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) bagi TNI Polri di Kendari, Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini bertujuan sebagai upaya membentuk para anggota TNI dan Polri menjadi duta/penggerak pengamalan nilai-nilai Pancasila serta menginternalisasi, mengeksternalisasi, dan mengobjektifikasi nilai-nilai Pancasila.
Foto: istimewa
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melaksanakan kegiatan diklat Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) bagi TNI Polri di Kendari, Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini bertujuan sebagai upaya membentuk para anggota TNI dan Polri menjadi duta/penggerak pengamalan nilai-nilai Pancasila serta menginternalisasi, mengeksternalisasi, dan mengobjektifikasi nilai-nilai Pancasila.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI--Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melaksanakan kegiatan diklat Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) bagi TNI Polri di Kendari, Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini bertujuan sebagai upaya membentuk para anggota TNI dan Polri menjadi duta/penggerak pengamalan nilai-nilai Pancasila serta menginternalisasi, mengeksternalisasi, dan mengobjektifikasi nilai-nilai Pancasila.

Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Dr. Baby Sitisalamah M. Psi. psikolog mengatakan,  kegiatan ini merupakan bentuk untuk meningkatkan kompetensi anggota TNI dan Polri dalam meliputi aspek pengetahuan, nilai, dan tindakan. Dia mengatakan, aspek pengetahuan yang dimaksud merupakan pengetahuan yang baik dan benar tentang sejarah, arti, isi/muatan, fungsi, kedudukan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Baca Juga

“bukan hanya aspek pengetahuan saja tapi, ada juga aspek nilai yaitu mampu memaknai, merefleksikan dan menghargai nilai-nilai Pancasila sehingga memiliki semangat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.” Jelasnya saat membuka kegiatan diklat PIP bagi TNI Polri, Senin (21/11/2022).

Baby mengaku, Pancasila merupakan ideologi bangsa dan negara kesatuan konsensus yang disepakati para pendiri bangsa.  Dia mengaku, bahwa pendiri bangsa sepakat menanggalkan identitas primordial dan melebur ke dalam identitas ke-Indonesiaan dengan Pancasila sebagai tali pengikatnya.  “Aparatur Negara yang terdiri atas Aparatur Sipil Negara, TNI, dan Polri merupakan garda terdepan untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila.” Jelasnya. 

Baby menjelaskan bahwa diklat yang dijalankan oleh TNI dan Polri tersebut sudah sesuai dengan Peraturan BPIP Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pendidikan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila, selama 32 jam pelatihan. Lulusan Universitas Indonesia itu mengaku, para pengajar nantinya akan memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada para peserta, sehingga bisa tersusun secara terstruktur, terencana, dan terorganisir untuk meningkatkan kompetensi peserta dalam menguatkan ideologi Pancasila. 

“Nantinya bapak bapak TNI Polri ini bisa juga sebagai duta-duta Pancasila yang akan mensosialisasikan, menanamkan, membumikan, dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila di komunitasnya masing-masing.” Tegasnya.

Sementara itu, Direktur Babhinkabtibnas sebagai perwakilan Kapolda Sulawesi Tenggara Kombes Pol Darmawan Affandy, S.I.K. menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan oleh BPIP sudah sangat tepat dalam menanamkan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Dia mengaku bahwa Bhabinkamtibnas merupakan salah satu unit dikepolisian yang langsung terjun ditengah masyarakat guna memberikan rasa aman kepada masyarkat.

“ini langkah yang baik dilakukan oleh BPIP karna kegiatan ini dapat membuat TNI Polri bisa menjadi contoh tauladan bagi masyarakat dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat yang ada di Sulawesi Tenggara ini.” Jelasnya.

Dalam kegiatan ini, turut dihadiri oleh pengajar yang kompeten bagi TNI dan Polri diantaranya, Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT RI Irjen Pol. Ibnu Suhaendra, S.I.K., Ketua Umum Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Prof. Dr. Hj. Siti Musdah Mulia, M.A, Tenaga Pengkaji Madya Bidang Sumber Kekayaan Alam, Lembaga Ketahanan Nasional RI Brigjen TNI (Purn) Dr. Paula Theresia Ekowati P.U., S.Sos., M.M., Widyaiswara Bidang Wilhan Seskoad Brigjen TNI Dede Indrazat, S.Sos., M.Han, Guru Besar Universitas Diponegoro Prof. Dr. Adji Samekto, S.H., M.Hum, Widyaiswara Ahli Madya Kementerian Dalam Negeri La Mimi, S.Sos, M.Si. , Pendiri NII Crisis Centre Ken Setiawan,  Tim Psikolog Veny Hidayat, S.Spi., M.Psi.Psikolog dan Agus Priyadi, S.Psi., M.Psi.Psikolog. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement