Senin 28 Nov 2022 23:51 WIB

Sejak Kematian Abu Akleh, Israel Justru Semakin Menggila Tangkap Wartawan

Israel melakukan serangkain penangkapan terhadap jurnalis dan warga Palestina

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
 Tentara Israel mengambil posisi selama bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di kota Hebron, Tepi Barat, 12 Oktober 2022. Warga Palestina menyerukan protes dan pemogokan umum di kota-kota Tepi Barat, termasuk Hebron, dalam solidaritas dengan warga Palestina di kamp Shufat Yerusalem, di mana lebih dari 100.000 orang-orang telah berada di bawah pengepungan ketat tentara Israel selama empat hari karena penutupan pos pemeriksaan.
Foto: EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN
Tentara Israel mengambil posisi selama bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di kota Hebron, Tepi Barat, 12 Oktober 2022. Warga Palestina menyerukan protes dan pemogokan umum di kota-kota Tepi Barat, termasuk Hebron, dalam solidaritas dengan warga Palestina di kamp Shufat Yerusalem, di mana lebih dari 100.000 orang-orang telah berada di bawah pengepungan ketat tentara Israel selama empat hari karena penutupan pos pemeriksaan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV - Seorang jurnalis Palestina dan 16 orang lainnya ditahan oleh pasukan Israel pada Ahad (27/11/2022) malam dan Senin (28/11/2022) pagi.

Semula rumah jurnalis Palestina bernama Sabri Jibril itu digerebek di sebuah kota di Bethlehem sebelum pasukan Israel menahannya.

Baca Juga

Kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina (PPC) menyampaikan, jurnalis berusia 35 tahun tersebut baru-baru ini dihentikan di sebuah pos pemeriksaan militer ketika kembali dari sebuah acara tentang tahanan Palestina di mana dia mengambil foto. Kemudian pasukan Israel menyita ponsel dan kartu pers Jibril.

Selain Jibril, lima warga Palestina ditahan di Hizma, sebuah kota di provinsi Yerusalem. Seorang lagi yang berasal dari Qatanna, sebuah kota di provinsi yang sama, juga ditahan, sebagaimana dilansir Arab News, Senin (28/11/2022).

Bahkan seorang mantan tahanan Palestina dijemput lagi oleh pasukan Israel dari rumahnya di Al-Bireh, dekat Ramallah, jantung kekuasaan terbatas Otoritas Palestina.

Di Qalqilya, sebuah kota di Tepi Barat yang diduduki, dua warga Palestina ditahan, termasuk seorang lainnya yang sebelumnya menghabiskan waktu di balik jeruji besi Israel.

Pasukan Israel juga menahan seorang Palestina dari Tammun, sebuah kota dekat kota Tubas di Tepi Barat, ketika angkatan laut Israel dilaporkan menahan enam nelayan Palestina di lepas pantai Gaza.

Enam nelayan Palestina itu berada di dua perahu di dekat kota Rafah di daerah kantong yang terkepung. Lantas pasukan Israel menyita kapal dan menahan para nelayan.

Militer Israel secara rutin menggerebek Tepi Barat dalam operasi yang bisa berakibat fatal bagi warga Palestina. Jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh sedang meliput salah satu serangan semacam itu di kamp pengungsi Jenin ketika dia dibunuh oleh pasukan Israel pada Mei.

"Diukur secara rata-rata bulanan, 2022 adalah tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak PBB mulai menghitung secara sistematis korban jiwa pada 2005, dengan 127 warga Palestina tewas sepanjang tahun ini," kata Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement