REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebanyak tiga astronot China tiba di stasiun luar angkasa Tiangong, stasiun luar angkasa milik negara itu. Tiga kru astronaut akan melakukan rotasi awak orbit pertama dalam sejarah luar angkasa China, Rabu (30/11/2022).
Momen ini sejalan dengan program meluncurkan operasi pos terdepan kedua yang dihuni di orbit rendah Bumi setelah International Space Station (ISS) yang dipimpin NASA.
Pesawat ruang angkasa Shenzhou-15 atau "Divine Vessel" dan tiga penumpangnya lepas landas di atas roket Long March-2F dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan pada pukul 23:08 waktu setempat pada Selasa (29/11/2022). Peluncuran dilakukan dalam suhu di bawah titik beku di Gurun Gobi di China barat laut.
Memimpin misi Shenzhou-15 adalah Fei Junlong yang berasal dari gelombang pertama pelatihan astronot Cina pada akhir 1990-an. Kunjungannya sebelumnya ke luar angkasa adalah 17 tahun lalu sebagai komandan penerbangan luar angkasa berawak China yang kedua kalinya.
Fei diapit oleh Deng Qingming yang telah dilatih selama 24 tahun sebagai astronot tetapi tidak pernah dipilih untuk misi sampai Shenzhou-15. Mereka bergabung dengan mantan pilot angkatan udara Zhang Lu yang juga pertama kali ke luar angkasa. Para astronot akan tinggal dan bekerja di pos luar angkasa berbentuk T selama enam bulan.
Shenzhou-15 adalah misi terakhir dari 11 misi, termasuk tiga misi berawak sebelumnya. Misi ini dijalankan untuk merakit "Celestial Palace" atau stasiun luar Angkasa China, stasiun multi-modul yang misi pertamanya diluncurkan pada April 2021.
Pesawat ruang angkasa berlabuh dengan stasiun lebih dari enam jam setelah peluncuran dan tiga astronot Shenzhou-15 disambut dengan pelukan hangat dari kru Shenzhou sebelumnya.
Awak Shenzhou-14 yang tiba pada awal Juni akan kembali ke Bumi setelah serah terima selama satu minggu. Periode ini akan menetapkan kemampuan stasiun untuk mempertahankan enam astronot sementara dan menjadi rekor lain untuk program luar angkasa China.