Rabu 30 Nov 2022 18:00 WIB

Rekayasa Lalu Lintas Jalan Otista Bogor Masih dalam Pembahasan

Saat ini, pembangunan Jembatan Otista masih tahap lelang manajemen konstruksi.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria di Mako Polresta Bogor.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria di Mako Polresta Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jembatan Otista di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor akan dibongkar total dan dibangun ulang pada April 2023. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyiapkan rekayasa lalu lintas di kawasan yang merupakan jalur sistem satu arah (SSA) tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, mengatakan Pemkot Bogor telah melakukan pembahasan dengan Paspampres, Istana Kepresidenan Bogor, Polresta Bogor, dan Dishub Kota Bogor terkait rencana rekayasa arus lalu lintas. Syarifah menyebutkan, dari konsultan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) mengampaikan ada lima alternatif rerouting beserta kajian-kajiannya. Namun, dipilih dua alternatif yang akan disampaikan ke Wali Kota Bogor.

Baca Juga

“Nanti dari pertimbangan segala macam dari hasil rapat dan sebagainya, itu nanti Pak Wali yang menentukan yang mana. Setelah itu oke, nanti kita publikasikan karena harus ada kepastian dulu,” kata Syarifah kepada Republika.co.id, Rabu (30/11/2022).

Ia menjelaskan, keputusan terkait alternatif rekayasa lalu lintas belum segera diputuskan lantaran masih banyak waktu hingga April mendatang. Saat ini, pembangunan Jembatan Otista masih memasuki tahap lelang manajemen konstruksi (MK).

Oleh karenanya, Syarifah mengatakan, pada Desember 2022 dan Januari 2023 saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), arus lalu lintas di jalur SSA masih normal. Penutupan akan dilakukan ketika pembangunan mulai dikerjakan.

Di samping itu, kata dia, Pemkot Bogor belum bisa menjelaskan dua alternatif rekayasa lalu lintas yang akan disampaikan ke Wali Kota Bogor. Sebab hal itu akan menimbulkan berbagai persepsi publik.

“Jadi itu tidak disampaikan sekarang, karena kalau disampaikan sekarang nanti ada pendapat lagi gini-gini. Padahal itu belum menjadi keputusan, jadi biarlah itu menjadi hasil dari rapat tadi. Biar Pak Wali Kota yang menentukan,” tegasnya.

Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria, mengatakan kemungkinan rekayasa lalu lintas akan dibahas lebih lanjut usai libur Nataru 2023. Ia pun belum mengetahui bagaimana skema rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan.

Namun, dia memastikan, jalur VVIP sebisa mungkin tidak akan terganggu. Lantaran di sekitar jalur SSA terdapat Istana Kepresidenan Bogor. “Ya kita nggak tahu SSA akan dibuat dua arah apa belum, belum ada rapat. Nanti dari pengembangnya dulu,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemkot Bogor menyiapkan opsi rekayasa lalu lintas dengan meniadakan SSA di seputaran kawasan Kebun Raya Bogor, pada 2023. Opsi rekayasa lalu lintas itu dilakukan imbas rencana pembangunan dan pelebaran Jembatan Otista.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, opsi yang diambil ketika dilakukan penutupan selama pengerjaan adalah dengan menerapkan sistem rekayasa seperti sebelumnya bisa dilalui dua arah. "Kemungkinan besar nanti akan kembali dulu menjadi dua arah. Nggak mungkin jadi SSA. Jadi nanti akan ada dua arah sampai Suryakencana," kata Bima Arya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement