REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Harga beras di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya mulai mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir. Naiknya harga beras itu diduga karena para petani di wilayah Tasikmalaya mengalami gagal panen.
Salah seorang pedagang beras di pasar itu, Aziz (50 tahun), mengatakan, harga beras di tokonya saat ini yang paling murah Rp 11 ribu per kilogram. Namun, beras itu bukan kualitas terendah, melainkan kualitas medium. "Kemarin-kemarin masih ada stok beras yang harganya Rp 9.000 per kilogram. Tapi sekarang pasokan sudah gak ada. Paling dari Bulog," kata dia, Jumat (2/12/2022).
Aziz mengungkapkan, harga beras dalam sepekan terakhir memang mengalami kenaikan. Ia mencontohkan, beras yang saat ini dijual seharga Rp 11 ribu per kilogram, sebelumnya hanya Rp 10 ribu per kilogram. Artinya, kenaikan harga besar sekitar 10 persen.
Menurut dia, naiknya harga beras itu dipicu oleh sejumlah petani di wilayah Tasikmalaya mengalami gagal panen. Karenanya, ia harus mendatangkan pasokan beras dari wilayah lain, seperti Cirebon atau Indramayu.
Kendati demikian, menurut dia, stok beras saat ini dalam keadaan aman. "Hanya harganya naik," kata dia.
Salah soerang pembeli, Pungki (22 tahun), mengakui harga beras mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Ia mengatakan, sebelumnya harga beras yang biasa dibelinya Rp 10 ribu per kilogram. Namun, saat ini harga beras menjadi Rp 11 ribu. "Tentu memberatkan. Harapannya bisa turun lagi. Soalnya ini kan kebutuhan pokok," kata dia.
Berdasarkan data yang diterima Republika.co.id per 1 Desember 2022, harga beras di Pasar Cikurubuk berkisar Rp 8.000 hingga Rp 12 ribu per kilogram. Harga itu tergantung dengan kualitas beras.