Kamis 08 Dec 2022 21:34 WIB

Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar, TGB: Tidak Dibenarkan Agama Mana Pun  

TGB mengingatkan dampak dari bom bunuh diri terhadap hubungan antarumat beragama.

Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, mengingatkan dampak dari bom bunuh diri terhadap hubungan antarumat beragama
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, mengingatkan dampak dari bom bunuh diri terhadap hubungan antarumat beragama

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM— Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia Tuan Guru Bajang Haji Muhammad Zainul Majdi menyatakan bahwa dari surut pandang agama, aksi bom bunuh diri dikecam dalam pandangan Islam.

Dalam keterangannya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis, Tuan Guru Bajang (TGB) menjelaskan bahwa Rasulullah Muhammad SAW lebih dari satu kesempatan menekankan seorang Muslim harus menjaga dirinya, termasuk juga orang di sekelilingnya.

Baca Juga

"Oleh sebab itu, segala hal yang membuat orang lain terganggu kenyamanan, keamanan, apalagi hidupnya, itu bertentangan dengan Islam. Saya yakin agama lain juga begitu," katanya.

"Oleh karena itu, di Indonesia yang subur dengan nilai agama tak memiliki tempat untuk terorisme," jelas TGB.

Ketua Umum Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah itu juga mengutuk aksi bom bunuh diri yang terjadi di Markas Kepolisian Sektor Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (7/12/2022), hingga mengakibatkan korban jiwa.

"Tidak dibenarkan oleh agama mana pun tindakan bom bunuh diri ini," ucap TGB.

Menurut mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat dua periode itu, aksi bom bunuh diri yang dilakukan di kantor polisi tersebut bertentangan dengan nilai yang dianut, baik agama, kebangsaan maupun kemanusiaan.

"Kita di Indonesia disemai dengan nilai mulia, di antaranya adalah persaudaraan dan kemanusiaan. Semua nilai itu dinafikan dengan pengeboman itu," imbuhnya.

TGB meminta seluruh perangkat negara dan komponen masyarakat untuk mengambil langkah yang diperlukan agar tidak terjadi kembali aksi pengeboman seperti itu.

Doktor Ahli Tafsir Alquran itu juga mengajak semua elemen di Indonesia menyuarakan penolakan pada aksi bom bunuh diri. Perangkat negara juga harus menjalankan tugasnya secara maksimal dan memberikan proteksi kepada warga negara.

"Berikan rasa aman dan menindak tegas yang memang nyata-nyata memenuhi unsur delik terorisme. Kalau sudah nyata pasal terorisme segera ditindak tegas, " kata TGB.

Dia juga menyampaikan belasungkawa kepada para korban meninggal dunia maupun luka-luka akibat bom bunuh diri.

TGB menyebut Aiptu Anumerta Sofyan, anggota polisi yang meninggal dunia dalam peristiwa bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, adalah seorang pahlawan dan meninggal syahid.     

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement