REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Duta besar Mesir untuk Rusia Nazih Al-Najari menyatakan, pengunjung dari Rusia tetap menjadi bagian penting dari perdagangan pariwisata Mesir. Dia menyoroti upaya untuk lebih meningkatkan jumlah wisatawan.
Sekitar 125 ribu turis Rusia mengunjungi Mesir selama dua minggu pertama tahun ini dan lebih dari 700 ribu datang sepanjang 2021. Situs sejarah dan budaya Mesir adalah atraksi populer bagi pengunjung Rusia. Kepala Badan Promosi Pariwisata Mesir Amr El-Kady berharap untuk mempromosikan tujuan lain juga di negara Afrika utara itu.
Maskapai penerbangan Rusia Aeroflot melanjutkan layanan dari Moskow ke kota-kota Hurghada dan Sharm El-Sheikh pada Oktober. Sebelumnya maskapai tersebut menangguhkan penerbangan langsung ke Mesir pada 8 Maret karena kondisi yang tidak menguntungkan sebagai akibat dari konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.
Menteri Pariwisata dan Purbakala Mesir Ahmed Issa mengatakan, Mesir tahun ini mengalami peningkatan pengunjung sebesar 30 persen. Dia menunjukkan bahwa pemerintah Mesir bekerja sama dengan sektor swasta untuk mengembalikan jumlah wisatawan ke tingkat sebelum pandemi dan mencapai target pendapatan pariwisata sebesar 30 miliar dolar AS pada 2025.
Menurut data Badan Pusat Mobilisasi dan Statistik Publik Mesir, jumlah keseluruhan wisatawan yang berkunjung ke Mesir meningkat 85,4 persen menjadi 4,9 juta pada paruh pertama tahun ini, dibandingkan dengan 2,6 juta selama periode yang sama tahun 2021. Jumlah wisatawan dari semua negara mencapai delapan juta pada 2021, naik dari 3,7 juta pada 2020, atau sama dengan naik 117,5 persen.
Data tersebut juga menunjukkan negara-negara Eropa Timur menyumbang 50,6 persen dari bisnis pariwisata Mesir tahun lalu. Kemudian Timur Tengah sebesar 18,9 persen, Eropa Barat dengan 16,4 persen, dan Afrika mencapai 7,1 persen.