REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Banjir bandang dikhawatirkan melanda enam negara bagian Malaysia, yaitu Johor, Pahang, Perak, Selangor, Terengganu dan Sabah dalam waktu 24 jam ke depan, Kamis (22/12/2022). Potensi banjir dapat terjadi jika terjadi hujan lebat atau badai petir yang signifikan di Malaysia.
Seperti dilansir laman Channel News Asia, Pusat Prakiraan dan Peringatan Banjir Nasional (PRABN) Departemen Drainase dan Pengairan (DID) pada Kamis (22/12/2022) mengatakan, bahwa warga, terutama yang berada di daerah berisiko tinggi, harus mengikuti instruksi dari pihak berwenang atau lembaga penanggulangan bencana. Departemen meteorologi Malaysia memperkirakan hujan terus menerus hingga Kamis di beberapa negara bagian, termasuk Terengganu.
Banjir bandang pada Kamis dapat melanda wilayah-wilayah di Johor, seperti Kota Tinggi, sekitar Sedili Kechil dan Ulu sungai Sedili Besar, Muar (Bandar, Bandar Maharani dan Jalan Bakri), serta Mersing (Bandar Padang Endau). Di Pahang berdampak pada tiga kecamatan, yaitu Kuantan di Bandar Kuantan, Hulu Kuantan, Kuala Kuantan, Pulau Manis dan Sungai Karang, Maran (Pekan) dan Pekan (Bebar, Pekan Langgar).
Sementara di Perak diperkirakan akan terkena dampak dua kabupaten yaitu Bagan Datuk (Pekan Simpang Empat) dan Hilir Perak (Durian Sebatang), sedangkan di Selangor melibatkan wilayah Klang. Untuk Terengganu berada di Marang (Bukit Payung) dan Kuala Terengganu (Batu Buruk, Chendering dan Kuala Terengganu), sedangkan di Sabah berada di Tuaran (Kampung Berungis dan Pekan Tenghilan).
Hujan muson yang saat ini mempengaruhi Terengganu dan Kelantan bergeser ke arah Johor. Penduduk di negara bagian tersebut bersiap menghadapi banjir.
Jumlah warga yang terkena dampak banjir di posko-posko di Terengganu dan Kelantan merupakan yang tertinggi. Di Terengganu, Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Negara mengatakan, jumlah korban banjir terus bertambah dari 36.009 orang pada tengah malam menjadi 36.231 orang pada pagi ini.
Jumlahnya menurun di Kelantan, tetapi tetap di atas 30 ribu orang. Terdapat kurang dari 50 korban di tiga negara bagian lain, yaitu Johor, Pahang dan Perak.
Sedikitnya lima orang tewas di Malaysia setelah banjir yang dipicu musim hujan menggenangi bagian utara negara itu belum lama ini. Media lokal melaporkan bahwa empat orang tewas di Kelantan pada Senin ketika tiga saudara perempuan tersengat listrik saat mengarungi banjir dan seorang bocah laki-laki berusia 15 bulan tenggelam.
Perdana Menteri (PM) Malaysia yang baru terpilih Anwar Ibrahim mengunjungi daerah yang terkena dampak dan sebuah sekolah yang digunakan sebagai pusat evakuasi di Kelantan pada Rabu. Anwar mengatakan di parlemen pada Selasa bahwa pemerintah awalnya mengalokasikan 400 juta ringgit (122 juta dolar AS) kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menangani keadaan darurat.
Banjir merupakan fenomena tahunan di Malaysia akibat musim timur laut yang membawa hujan lebat dari November hingga Maret. Pada bulan yang sama tahun lalu, negara itu dilanda banjir terparah dalam sejarah ketika lebih dari 50 orang tewas dan ribuan lainnya mengungsi.