Rabu 28 Dec 2022 16:20 WIB

Sutradara Potong Adegan Kekerasan 10 Menit di Avatar: The Way of Water

Sutradara James Cameron memotong 10 menit adegan tembak menembak di sekuel 'Avatar.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Foto adegan film Avatar: The Way of Water.
Foto: Dok 20th Century Studios
Foto adegan film Avatar: The Way of Water.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk film dengan runtime lebih dari tiga jam, tambahan 10 menit mungkin tidak tampak seperti masalah besar. Tetapi bagi James Cameron, yang berjuang keras untuk mempertahankan waktu tayang blockbuster Avatar: The Way of Water, beberapa menit itu bertentangan dengan pesan yang ingin disampaikan lewat filmnya. 

Dalam wawancara dengan Esquire Middle East, sutradara tersebut mengatakan bahwa dia memotong sebagian dari aksi tembak-menembak yang menggambarkan kekerasan. Ia berkomitmen untuk tidak memberi ruang yang banyak pada kekerasan dan perkelahian di filmnya.

Baca Juga

"Saya sebenarnya memotong sekitar 10 menit dari film yang menampilkan aksi tembak-menembak. Saya ingin menyingkirkan beberapa keburukan, untuk menemukan keseimbangan antara terang dan gelap. Anda harus memiliki konflik, tentu saja. Kekerasan dan tindakan adalah hal yang sama, tergantung bagaimana Anda melihatnya. Inilah dilemanya dari setiap pembuat film aksi, dan saya dikenal sebagai pembuat film aksi," jelas Cameron seperti dilansir dari Entertainment Weekly, Rabu (28/12/2022).

Memang, Cameron adalah salah satu sutradara film aksi paling terkenal dan sukses di Hollywood. Film Avatar: The Way of Water telah mengumpulkan ulasan positif dan sudah mendekati angka 1 miliar dolar AS di seluruh dunia setelah dirilis awal bulan ini. Film arahan Cameron yang lain yakni Terminator 2: Judgment Day menjadi salah satu film aksi terbesar dan paling berpengaruh dalam beberapa dekade terakhir.

"Saya melihat kembali beberapa film yang telah saya buat, dan saya tidak tahu apakah saya ingin membuat film itu sekarang. Saya tidak tahu apakah saya ingin menonjolkan kekerasan seperti yang saya lakukan di 'Terminator' 30 tahun lebih yang lalu. Mungkin karena saya sudah muak dengan kekerasan di dunia nyata," jelas Cameron.

Dan meskipun waralaba Terminator terbilang sukses, Cameron berpikir itu akan membutuhkan lebih dari sekadar ulasan buruk dan beberapa kegagalan berturut-turut untuk mempertahankan T-800 dan saudara-saudaranya. Tentang kemungkinan sekuel atau reboot, Cameron mengatakan dia akan mengambil pendekatan yang berbeda.

"Jika saya membuat film Terminator lagi dan mungkin mencoba meluncurkan franchise itu lagi, saya akan membuatnya lebih banyak menonjolkan sisi AI dari daripada robot jahat yang gila," kata Cameron.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement