Kamis 29 Dec 2022 02:07 WIB

LK2PK: Kekebalan Tubuh Jadi Prioritas untuk Transisi ke Endemi

Indonesia dinilai layak siapkan strategi transisi dari pandemi ke endemi Covid-19.

Ilustrasi menurunnya jumlah kasus Covid-19
Foto: www.freepik.com
Ilustrasi menurunnya jumlah kasus Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK), Ardiansyah Bahar, mengatakan kekebalan tubuh masyarakat perlu diprioritaskan sebagai strategi transisi dari pandemi ke endemi Covid-19.

"Bersiap untuk transisi dari pandemi ke endemi tentu boleh saja dilakukan, mengingat kondisi pandemi yang perlahan membaik meskipun belum selesai," kata Ardiansyah Bahar di Jakarta, Rabu (28/12).

Baca Juga

Meski secara perlahan pembatasan sosial dihapus oleh pemerintah, kata Ardiansyah, program vaksinasi booster harus tetap berjalan. Meski pada akhirnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah dicabut, kewaspadaan terhadap adanya lonjakan kasus harus tetap diperhatikan.

Ardiansyah mengatakan, masyarakat yang sakit dan dicurigai menderita Covid-19 harus secara sadar untuk memeriksakan dirinya di fasilitas pelayanan kesehatan. Selain itu, masyarakat juga harus disiapkan dalam proses transisi dengan edukasi terkait strategi yang dijalankan pemerintah untuk tetap mengendalikan pandemi hingga kasus terendah.

"Masyarakat harus menjadi subjek dalam kebijakan transisi ini, bukan hanya sekedar objek," ujarnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai mengurangi operasional di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet. Saat ini tersisa Tower 6 RSDC Wisma Atlet yang masih merawat pasien Covid-19.

Kepala BNPB sekaligus Ketua Satuan Gugus Tugas Covid-19 Suharyanto mengakui hal itu terkait proses transisi ke endemi Covid-19 di Indonesia. "Itu juga sebagai salah satu antisipasi atau langkah yang kami lakukan apabila disampaikan transisi dilakukan dari pandemi menjadi endemi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement