Kamis 29 Dec 2022 12:19 WIB

Elon Musk Yakinkan Tesla Bakal Jadi Perusahaan Paling Berharga

Sepanjang tahun, harga saham Tesla telah turun 70 persen.

Rep: Meiliza Lavedkla/ Red: Dwi Murdaningsih
Tesla
Foto: EPA
Tesla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – CEO Tesla Elon Musk mengirim email kepada staf Tesla yang memberi tahu mereka agar tidak terganggu oleh kondisi pasar saham. Musk juga meyakinkan bahwa Tesla akan menjadi perusahaan paling berharga dalam jangka panjang.

“Ngomong-ngomong, jangan terlalu terganggu dengan kegilaan pasar saham. Semakin kita terus menunjukkan kinerja yang sangat baik, pasar akan mengenalinya. Dalam jangka panjang, saya sangat percaya bahwa Tesla akan menjadi perusahaan paling berharga di Bumi!" kata Musk.

Baca Juga

Nilai pasar perusahaan mobil menguap hingga 720 miliar dolar AS pada Rabu sore dan saham Tesla dapat dibeli seharga 108,71 dolar AS. Itu merupakan harga terendah yang tidak terlihat sejak Agustus 2020 dan turun dari harga tertinggi dari 407,36 dolar AS per saham pada November 2021.

Sepanjang tahun, harga saham telah turun 70 persen. Ini membuatnya menjadi salah satu dari lima perusahaan dengan kerugian terbesar dalam indeks S&P 500 dari 500 perusahaan besar yang terdaftar di AS.

Musk mengambil kendali perusahaan media sosial Twitter pada Oktober tahun ini setelah dia menghentikan pertikaian hukum atas dugaan jumlah akun bot di Twitter dan menyelesaikan kesepakatan sekitar 44 miliar dolar AS. Selama dia memegang platform, ribuan karyawan telah terkena PHK dan perombakan fungsi di situs.

Dilansir Sky News, Kamis (29/12/2022), investor khawatir kesepakatan dengan Twitter telah menyita terlalu banyak perhatian Musk sebagai kepala eksekutif Twitter. Tesla berencana memperlambat produksi di pabriknya di Shanghai, tetapi terus meningkatkan laba, membukukan laba 3,3 miliar dolar AS dalam laporan pendapatan terbarunya untuk kuartal ketiga tahun 2022.

Pabrik akan memasuki penutupan tahun baru Imlek yang diperpanjang. Ini bukan pertama kalinya produksi akan lambat karena pembuatnya kehilangan target untuk kuartal ketiga tahun ini, meski telah membuat rekor jumlah mobil.

Mengingat lonjakan kasus Covid-19 di seluruh China, diperkirakan produksi akan membutuhkan waktu yang lebih banyak. Selain itu, perusahaan juga memperkirakan, kendala rantai pasokan baterai akan menjadi faktor utama yang menghentikan pertumbuhan pasar kendaraan listrik dalam jangka menengah dan panjang.

Selain produksi yang lebih lambat, investor juga mengkhawatirkan melemahnya permintaan dan meningkatnya persaingan di pasar kendaraan listrik karena pembuat mobil tradisional beralih ke produksi listrik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement