Rabu 04 Jan 2023 23:58 WIB

Begini Cara Rasulullah SAW Berinteraksi dengan Orang-Orang Fakir Miskin

Rasulullah SAW sangat menghormati dan menyayangi orang-orang miskin

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW (ilustrasi). Rasulullah SAW sangat menghormati dan menyayangi orang-orang miskin
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW (ilustrasi). Rasulullah SAW sangat menghormati dan menyayangi orang-orang miskin

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA- Ada banyak keutamaan tawadhu menurut ajaran Islam. Orang yang tawadhu akan terhindar dari kesombongan. 

Sebagaimana dikatakan Habib Muhammad bin Abdullah Al- Haddar dalam kitab Ajalat as-Sibaq bahwa sikap tawadhu adalah lawan dari kesombongan. 

Baca Juga

Seseorang yang menginginkan menjadi pribadi tawadhu maka harus meneladani Rasulullah SAW. Karena pribadi Rasulullah penuh dengan ketawadhuan dalam menjadi hidup.  

Pengasuh Majelis Rasulullah, Habib Muhammad Al Bagir bin Alwi Bin Yahya mengatakan di antara potret ketawadhuan Rasulullah SAW seperti dituliskan dalam kitab Ajalat as-Sibaq adalah kerendahan hati Rasulullah SAW terpancar ketika ada orang-orang miskin yang mengundangnya. 

Sebab Rasulullah SAW tidak pernah membedakan orang-orang yang mengundang. Ketawadhuan Rasulullah SAW juga terlihat dari kasih sayang Rasulullah kepada anak yatim dan janda lanjut usia dengan menyantuni dan memperhatikan setiap kebutuhan mereka.  

"Nabi SAW dari ketawadhuannya itu duduk dengan orang fakir. Ini ada orang ngga mau duduk dengan orang fakir. Nabi (justru) duduk dengan orang fakir dan juga memberikan makan orang miskin. Begitu rendah hatinya nabi," kata Habib Muhammad Bagir, sebagaimana dikutip dari dokumentasi Harian Republika, Rabu (4/1/2022)

Ketika berada di tengah-tengah orang fakir, Rasulullah SAW bahkan memanjatkan doa kepada Allah SWT agar selalu bisa melakukan kebaikan, meninggalkan kemungkaran dan selalu cinta kepada orang-orang miskin. 

Bahkan Rasulullah SAW juga pernah berdoa agar Allah SWT menjadikan dirinya hidup dalam kemiskinan dan mati dalam kemiskinan serta mengumpulkannya bersama kelompok orang-orang miskin. 

Habib Muhammad Bagir mengatakan doa Nabi Muhammad SAW tersebut menggambarkan ketawadhuan Nabi Muhammad SAW sekaligus sifat Nabi  SAW yang senang untuk menyenangkan orang-orang miskin.  

Rasulullah SAW juga terbiasa makan lesehan bersama para sahabat yang menandakan tawadhunya Nabi SAW ketika makan. 

Rasulullah SAW memakan makanan yang ada atau yang terhidang. Artinya Rasulullah SAW tidak mencari-cari atau menuntut makanan yang tidak ada dihadapannya. 

Bahkan Rasulullah SAW tidak menuntut bila tidak ada makanan apapun untuk dimakan. Hingga dalam beberapa riwayat disebutkan Rasul mengganjal perutnya dengan baru untuk menahan rasa lapar karena tidak adanya makanan. 

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement