REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) Noel Le Graet terpaksa mengundurkan diri hanya beberapa pekan setelah timnas Prancis kalah di final Piala Dunia menyusul serangkaian kontroversi. Keputusan itu diambil menyusul pertemuan darurat FFF di Paris.
"Noel Le Graet, dalam kesepakatan dengan komite eksekutif FFF yang berkumpul hari ini di Paris, telah memilih untuk mundur dari jabatannya sebagai presiden hingga selesainya audit yang dilakukan oleh kementerian olahraga," kata FFF dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP pada Rabu (11/1/2023).
Le Graet, yang masa jabatannya baru habis pada 2024, mendapatkan tekanan untuk mengundurkan diri setelah dia mendapatkan tuduhan pelecehan seksual kepada beberapa karyawan wanita FFF, yang dia bantah.
Pria bersia 81 tahun itu juga mendapatkan kritik dari para pemain dan tokoh-tokoh Prancis terkait komentarnya terhadap legenda dan ikon Prancis Zinedine Zidane.
Le Graet mengatakan bahwa dia tidak akan mengangkat telefon untuk mewawancarai Zidane mengenai peluang menjadi pelatih timnas Prancis sesudah memperpanjang kontrak Didier Deschamps.
Sejumlah pihak di FFF juga dikabarkan geram, karena Le Graet dilaporkan oleh L'Equipe tidak melakukan diskusi sebelum memperpanjang kontrak Deschamps hingga 2026.
Le Graet adalah mantan wali kota Guingamp dan mantan presiden klub sepak bola Guingamp yang di bawah bimbingannya memenangkan Piala Prancis 2009. Dia mulai menjabat sebagai Presiden FFF pada tahun 2011.
FFF menambahkan bahwa direktur umum Florence Hardouin 'untuk sementara diskors', dengan Diallo juga mengambil alih perannya untuk sementara.