REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indah Warohmah, merupakan mahasiswi program studi (prodi) Sistem Informasi Akuntansi, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang berhasil lolos dalam program Kampus Mengajar. Kampus Mengajar merupakan salah satu bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas.
Indah sapaan akrabnya, mengabdikan dirinya di SMP Islam Nurul Huda, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur mulai dari Agustus hingga Desember 2022, lalu. Indah mengatakan, Kampus Mengajar bukan sebuah mimpi melainkan perjuangan pendidikan bagi mereka yang jauh dan sulit untuk mengetahui hal hebat apa yang dimiliki sebagai bangsa persatuan.
“Kampus mengajar bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan beragam keahlian dan keterampilan, menjadi mitra guru dan sekolah dalam pengembangan model pembelajaran. Serta dapat menumbuhkan kreativitas serta inovasi dalam pembelajaran sehingga berdampak pada penguatan pembelajaran literasi dan numerasi di sekolah,” ungkap Indah dalam keterangan pers, Selasa (10/1).
Dalam kesehariannya, Indah membantu siswa/i dalam peningkatan literasi, numerasi dan adaptasi teknologi di lingkungan sekolah. Hal itu, diimplementasikan dalam bentuk program membaca 15 menit sebelum belajar, pendalaman materi, broken calculator, ecoprint, IbisPaintX, dan lainnya.
“Selain itu kami juga membantu administrasi sekolah, membantu guru mengajar Sekolah Dasar (SD), berkolaborasi bersama guru dalam melaksanakan kegiatan praktik seperti membuat kerajinan menggunakan tanah liat, bahan bekas dan jadi panitia atau juri saat perlombaan hari besar disekolah,” ujarnya.
Ia mengaku sangat senang dapat berkontribusi nyata mengetahui dan terjun langsung dalam pengembangan pendidikan yang ada di Indonesia melalui program Kampus Mengajar. Melalui program ini, mahasiswa dapat sama-sama belajar untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia.
Setelah mengikuti program ini, Indah tidak menyangka bahwa di DKI Jakarta, mungkin banyak orang mengira pendidikan sudah merata dan tidak ada yang tertinggal, ternyata masih banyak sekolah tertinggal.
“Lewat program inilah, saya mengetahui bahwa masih banyak sekolah yang tertinggal dan tidak merata, di Ibukota DKI Jakarta. Semoga dengan adanya program Kampus Mengajar ini dapat membantu dalam meningkatkan dan meratakan pendidikan yang ada di Indonesia,” tutupnya.