Jumat 13 Jan 2023 08:06 WIB

Pertemuan Alumni Universitas Arab Saudi Diikuti 700 Peserta dari 13 Negara

Alumni Universitas Arab Saudi menjadi inspirasi pembangunan dan dakwah Islam.

Rep: Ali Yusuf / Red: Erdy Nasrul
Alumni Universitas Islam Madinah bersilaturahim
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Alumni Universitas Islam Madinah bersilaturahim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Alumni Perguruan Tinggi Arab Saudi se-Asia Pasifik. Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Selasa hingga Kamis, 10-12 Januari 2023.

Ketua Penyelenggara Konferensi Alumni Arab Saudi di Indonesia KH Bachtiar Nasir mengatakan konferensi dihadiri sekitar 700 alumni dari 13 negara. Selain dari Indonesia, peserta berasal dari Thailand, Singapura, China, Filipina, Vietnam, Kamboja, Maladewa, Malaysia, Australia, Selandia Baru, Jepang, dan Korea Selatan.

Menurut UBN, sapaan karib KH Bachtiar Nasir, temu alumni ini diselenggarakan oleh Universitas Islam Madinah bersama Universitas King Abdul Aziz dan Universitas King Faisal.

"Acara ini didukung oleh Kementerian Pendidikan Saudi Arabia dan merupakan acara besar pertama selama ada alumni Saudi di Indonesia," ungkap UBN kepada media, Kamis (12/1/2023).

Dijelaskan UBN, tak tanggung-tanggung, rektor Universitas Islam Madinah yang juga merupakan keluarga kerajaan Saudi Arabia, Pangeran Prof Dr Mamdouh bin Saud bin Thunayan dan Rektor King Faisal University hadir langsung ke Jakarta.

Menurut UBN, pertemuan alumni ini memiliki nilai strategis. Diharapkan dapat terjalin komunikasi intens para alumni yang selama ini dirasa masih kurang.

“Sekarang perhatian kampus begitu besar. Bahkan akan disiapkan aplikasi khusus agar ada hubungan yang intens antara kampus dengan alumninya supaya terjadi hubungan yang kuat,” kata UBN yang juga Ketua Perkumpulan Alumni Jami’ah Islamiyah Madinah (PAJIM) Indonesia itu.

Kemudian, lanjut UBN, para alumni juga akan mendapatkan informasi mengenai kesiapan kampus-kampus di Arab Saudi menerima mahasiswa dari Indonesia. UBN menginformasikan, di 18 kampus di Saudi, saat ini ada 1800 mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di sana.

“Peminat tertingginya ke Madinah Islamic University, walaupun di sana tidak hanya belajar agama. Banyak fakultas umum, sains, kedokteran, komputer, matematika, dan setersunya,” jelas dia.

Mengenai tujuan penyelenggaraan acara, UBN menjelaskan, selain silaturahmi, acara yang dilaksanakan selama tiga hari ini hendak menjelaskan adanya kesalahpahaman selama ini tentang dakwah dan materi yang diajarkan di Saudi Arabia. Terutama terkait dengan Wasathiyatul Islam.

“Selama ini barangkali ada hal-hal yang kurang pas dipahami. Di sini mereka menjelaskan tentang samahatul Islam (kelapangan Islam), wasathiyah atau moderasi dalam Islam, dan juga karamah dalam Islam, terkait visi besar negara Kerajaan Saudi Arabia,” pungkas Ketua Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement