REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) terus berupaya menyelesaikan penataan kawasan permukiman di pinggir sungai. Seperti penataan yang dilakukan di kawasan permukiman pinggir Sungai Gajah Wong, tepatnya di Kampung Ledok Rejo.
Penataan di pinggir sungai tersebut menjadi prioritas penanganan kawasan permukiman pinggir sungai di Kota Yogyakarta. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya mengatakan, penataan dilakukan berupa penguatan talud sungai, pembangunan jalan lingkungan, pasar pembatas.
Selain itu, pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal limbah rumah tangga, hingga saluran drainase, dan penerangan jalan juga ditata. Termasuk melakukan penataan dengan memundurkan rumah warga dan menghadapkan ke sungai.
"Biasanya di kota lain yang diutamakan adalah perwajahannya, seperti taman kota. Sedangkan, Kota Yogyakarta tidak hanya memikirkan wajahnya, namun penataan organ dalamnya yaitu permukiman warga," kata Aman saat meninjau kawasan permukiman di pinggir Sungai Gajah Wong.
"Oleh karenanya, kebijakan Pemerintah Kota Yogya menyeimbangkan wajah dan organ dalamnya dengan lebih mengutamakan permukiman, dengan membangun perkampungan yang sekarang sudah menjadi gilar-gilar," lanjut Aman.
Ia pun mengapresiasi warga yang turut berpartisipasi dalam penataan kawasan di pinggir sungai di Kota Yogyakarta. Pasalnya, warga yang memiliki rumah di pinggir sungai bersedia untuk mundur.
"Dengan dukungan warga, maka telah terwujud kawasan yang lebih baik, sudah ada jalan inspeksi, dan juga beberapa fasilitas yang bisa dimanfaatkan warga," jelas Aman.
Sementara itu, penataan kawasan permukiman di pinggir sungai juga dilengkapi dengan hydrant kering. Hydrant tersebut difasilitasi bagi warga yang tinggal di sekitar kawasan pinggir sungai untuk penanggulangan dan penanganan kebakaran.
"Kami telah menyiapkan tiga box hydrant, dan terdapat satu titik siamese connection yang memiliki fungsi untuk memasok air, dan bisa dimanfaatkan warga untuk penanggulangan kebakaran," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat.