Senin 16 Jan 2023 13:50 WIB

Interaksi Antara Kucing dan Manusia Terjalin Sejak 9.500 Tahun Lalu

Nenek moyang kucing diidentifikasi hidup di persimpangan Mesopotamia kuno.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Interaksi antara kucing dan manusia terjalin sejak 9.500 tahun lalu. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Interaksi antara kucing dan manusia terjalin sejak 9.500 tahun lalu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut analisis DNA, nenek moyang kucing domestik saat ini adalah kucing liar Afrika, Felis silvestris lybica. Dia hidup di Fertile Crescent, persimpangan Mesopotamia kuno, Mesir, Levant, dan Persia. Beberapa penelitian menunjukkan, hubungan manusia dengan kucing dimulai sekitar 9.500 tahun lalu.

Bukti paling awal tentang hubungan timbal balik antara kucing diidentifikasi di Pulau Mediterania Siprus. Orang Mesir percaya bahwa sahabat kucing mereka mewujudkan energi dari Sang Pencipta.

Baca Juga

Direktur Penelitian di French National Centre for Scientific Research (CNRS), dr Eva-Maria Geigl, mengatakan, kucing dijinakkan sebagai komensal. Mereka mendekati permukiman manusia karena ada makanan. Mereka lantas beradaptasi dengan lingkungan manusia yang merupakan keuntungan evolusioner bagi mereka.

"Manusia sangat tertarik untuk memelihara kucing. Mereka senang dengan kucing yang 'melawan' hewan pengerat alias tikus," ujarnya seperti dilansir laman Medical News Today, Senin (16/1/2023).

Satu studi menemukan setidaknya ada 13 gen kucing yang menandakan transisi kucing dari sifatnya yang liar menjadi ramah. Gen berhubungan dengan kognisi dan perilaku, dan mungkin telah memperkuat kemampuan kucing untuk belajar bersikap berdasarkan hadiah makanan, serta merasa kurang takut pada manusia.

Menurut sebuah penelitian di mana Dr Geigl adalah penyelidik utama, kucing kemungkinan besar mengikuti neolitik. National Institutes of Health (NIH) memperkirakan, ada sekitar 85 juta kucing yang hidup di Amerika Serikat. Ada juga sekitar 70 juta kucing liar di luar AS.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement