REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini perkembangan informasi demikian cepat. Hal tersebut tidak semua terjangkau oleh media, sebabnya masyarakat memiliki peranan seperti media massa.
Demikian diungkap Pemimpin Redaksi Republika, Nasihin Masha saat memberikan penjelasan kepada para mahasiswa Universitas Persada Indonesia - Yayasan Administrasi Indonesia (UPI-YAI) yang hadir dalam acara Republika Online Journalism Training, Rol to Campus di Auditorium Darlina Julis, Kamis (10/5).
"Karena itu, disini masyarakat, utamanya mahasiswa, tentu perlu mendapatkan pelatihan atau diskusi tentang bagaimana cara memproduksi informasi yang benar bukan menyesatkan," kata dia.
Sementara itu, Direktur Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UPI YAI, Prof Dr. Ir Anoesyirwan Moeins M.sc MM mengatakan saat ini kondisi tanah air seolah kembali ke abad lama dimana terdapat konflik dan kerusuhan. Sedangkan, wilayah otoritas seolah abu-abu dimana tidak jelas fungsi pengawasan dari otoritas setempat.
"Maka, anda sebagai calon jurnalis dapat mengawal hal ini," kata dia.
Menurut Moeins, selama menempuh pendidikan di kampus, mahasiswa dibekali pendidikan "nation character", dimana mahasiswa dapat mandiri untuk berperan dalam pembentukan masyarakat madani.
"Jadi, niatkanlah hari ini, tidak hanya duduk datang, tapi bisa anda manfaatkan ilmu ini untuk diri anda sendiri," kata dia.
Sebanyak 50 mahasiswa Universitas Persada Indonesia Yayasan Administrasi Indonesia (UPI YAI) menghadiri acara Republika Online Journalisme Traning, ROL To Campus di Auditoriun Darlina Julis, UPI YAI, Kamis (10/9). Acara ini merupakan persembahan Republika Group Of Companies untuk mendidik para mahasiswa tentang dunia jurnalistik dan perkembangan informasi saat ini.
Pelatihan ini berlangsung sepanjang hari dengan dibagi dua sesi. Pada sesi pertama, para mahasiswa diberikan pelatihan teknik menulis reportase dan praktek, ide dan kreativitas penulis. Lalu pada sesi dua, para mahasiswa diberikan pelatihan fotografi reportase dan praktek.
