Ahad 22 Jan 2023 15:39 WIB

Sinematografer Rust Tewas Tertembak, Mickey Rourke Sebut Alec Baldwin tak Patut Dituntut

Sinematografer film Rust, Halyna Hutchins, tewas di lokasi syuting akibat tertembak.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Iron Man 2, Mickey Rourke. Menurut Rourke, Alec Baldwin tak seharusnya digugat atas insiden tewasnya sinematografer film Rust.
Foto: EPA
Aktor Iron Man 2, Mickey Rourke. Menurut Rourke, Alec Baldwin tak seharusnya digugat atas insiden tewasnya sinematografer film Rust.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Mickey Rourke membela Alec Baldwin yang akan menghadapi dakwaan dalam kasus pembunuhan tidak disengaja terhadap sinematografer Halyna Hutchins di lokasi syuting Rust pada 2021. Melalui unggahan di akun Instagram-nya, aktor senior berusia 70 tahun itu berbagi pandangannya setelah Baldwin dinyatakan akan menghadapi tuntutan pidana oleh jaksa New Mexico pada Kamis (26/1/2023) depan.

"Saya biasanya tidak pernah memasukkan pandangan saya tentang apa yang terjadi pada set film seseorang," tulis nominator Academy Award itu dalam keterangan panjang dari unggahannya, dikutip Fox News, Ahad (22/1/2023).

Baca Juga

Unggahannya tersebut turut menampilkan foto Baldwin. Rourke yang merupakan aktor Iron Man 2 itu mengatakan bahwa penembakan tak disengaja oleh Baldwin adalah tragedi yang mengerikan, tapi Baldwin tidak seharusnya dituntut atas kelalaian apa pun.

Menurut Rourke, kebanyakan aktor tidak tahu apa-apa tentang senjata, terutama jika mereka tidak akrab dengan senjata. Ia menyebut, Baldwin tidak membawa senjata ke lokasi syuting dari rumah atau mobilnya.

Ketika digunakan di lokasi syuting, senjata seharusnya hanya ditangani oleh pakar. Rourke menjelaskan, dalam beberapa kasus, senjata bisa saja diserahkan kepada seorang aktor oleh asisten sutradara 1, tetapi biasanya senjata diserahkan kepada aktor secara langsung oleh "pengawas senjata". 

"Aktor itu kemudian memiliki opsi untuk melakukan sendiri uji coba menembakkan pistol untuk memeriksa ulang. Tidak mungkin Alec Baldwin disalahkan atas tragedi yang disesali ini. Mengapa menuntut Baldwin untuk bertanggung jawab, ini sangat salah. Saya yakin Alec sudah cukup menderita atas apa yang terjadi, menyalahkan dia adalah kesalahan besar," kata Rourke yang merupakan mantan petinju profesional.

photo
Aktor Hollywood Alec Baldwin menonton pertandingan US Open di USTA National Tennis Center, Flushing Meadows, New York, AS, 9 September 2022. Baldwin akan menghadapi dakwaan pembunuhan tak terencana dalam kasus tertembaknya sinematografer Halyna Hutchins di lokasi syuting film Rust. Senjata properti yang dipegang Baldwin ternyata berisi peluru tajam dan mengenai Hutchins. - (EPA-EFE/JASON SZENES)

Rourke mengakhiri unggahannya dengan menuliskan pesan belasungkawa terdalam untuk Halyna Hutchins, keluarga, maupun teman-temannya. Penanggung jawab senjata Rust, Hannah Gutierrez-Reed, juga menghadapi tuduhan serupa dengan Baldwin.

Asisten sutradara film, David Halls, didakwa dengan lalai menggunakan senjata mematika. Dia memilih untuk mengaku bersalah dalam kesepakatan dengan kantor kejaksaan. Dia akan diberikan penangguhan hukuman dan enam bulan masa percobaan.

Halls diduga merupakan pihak yang menyerahkan pistol .45 kepada Baldwin. Dia memberi tahu Baldwin bahwa itu "cold gun" alias aman dari peluru tajam.

"Sebelum itu, Gutierrez-Reed memutar silinder untuk menunjukkan kepada Halls apa yang ada di dalam pistol itu," kata pengacaranya, Jason Bowles.

Baldwin pernah menyatakan bahwa dia tidak menarik pelatuk senjatanya. Hal itu dia sampaikan selama wawancara primetime, tak lama setelah penembakan mematikan itu, dan juga di sebuah episode podcast.

Aktor 64 tahun tersebut awalnya mengatakan bahwa dia telah menarik palu senjatanya sejauh yang dia bisa dan melepaskannya, tetapi tidak menarik pelatuknya. Setelah dakwaan diumumkan, pengacara Baldwin menilai itu sebagai "keguguran keadilan yang mengerikan”.

Pengacara berpendapat bahwa kliennya "mengandalkan para profesional yang bekerja dengannya" untuk memastikan bahwa set tersebut aman.

"Keputusan ini mendistorsi kematian tragis Halyna Hutchins dan mewakili kegagalan keadilan yang mengerikan," kata Luke Nikas dari Quinn Emanuel, dalam sebuah pernyataan kepada Fox News Digital.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement