REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden penembakan tak disengaja oleh aktor Alec Baldwin di lokasi syuting Rust masih terus diselidiki. Kali ini, laporan ahli forensik FBI menyatakan bahwa pistol yang digunakan itu tidak mungkin ditembakkan tanpa ditarik pelatuknya.
Laporan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan kriminal atas insiden yang telah menewaskan seorang sinematografer bernama Halyna Hutchins. Pistol yang digunakan dalam penembakan fatal itu--.45 Long Colt caliber F.lli Pietta--disebut tidak mungkin ditembakkan kalau pelatuknya tidak ditarik, menurut laporan forensik FBI.
"Dengan hammer di posisi half cock, pistol tidak dapat dibuat menembak tanpa menarik pelatuknya," kata laporan itu, seperti dikutip dari ABC News, Sabtu (14/8/2022).
Baldwin pernah mengaku bahwa dia tidak menarik pelatuk pistol propertinya. Pengisi suara The Boss Baby itu juga mengaku yakin bahwa senjata yang dipegangnya untuk keperluan syuting merupakan jenis cold gun alias tidak diisi dengan peluru tajam.
Baldwin turut mengungkapkannya dalam sebuah wawancara dengan George Stephanopoulos dari ABC pada Desember lalu. Dia menegaskan tidak menarik pelatuk pistolnya.
"Pelatuknya tidak ditarik. Aku tidak menarik pelatuknya," kata aktor 64 tahun.
Hingga saat ini, perwakilan untuk Baldwin dan Hannah Gutierrez Reed yang bertanggung jawab atas persediaan semua senjata di set Rust, belum memberikan tanggapan. Lebih lanjut, laporan forensik juga menyatakan bahwa dalam posisi dikokang, pistol single-action revolver itu tidak dapat ditembakkan kalau pelatuknya tidak ditarik.
"Dengan ruang peluru terisi, pistol tetap mampu melontarkan peluru tanpa perlu dikokang ulang, hal biasa untuk jenis revolver ini," kata laporan itu.