REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku lega dan gembira ketika pembahasan mengenai inklusi keuangan semakin mengarah dan menajam kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pria kelahiran Jakarta itu menilai UMKM menjadi salah satu fondasi utama perekonomian Indonesia.
"Alhamdulillah, sebab di sini arena kehidupan rakyat, arena perjuangan ekonomi masyarakat, dan arena untuk mempercayakan harapan besar bertahan dengan usaha sendiri, bukan hanya untuk melompat jauh dengan inovasi," ujar Erick dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023 bertajuk "Financial Inclusion and ESG: The Road to Equitable Economic Prosperity" di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Erick mengatakan keberpihakan kepada UMKM merupakan hal yang telah dan harus terus ditingkatkan. Sejak awal, dia sampaikan, transformasi yang dilakukan BUMN berupaya membentuk eksostem yang melibatkan UMKM seperti melalui program pasar digital atau PaDI UMKM.
Mantan Presiden Inter Milan tersebut mengatakan program ini telah melibatkan 40 ribu UMKM dan 92 BUMN serta anak usaha BUMN dengan nilai transaksi mencapai Rp 24,4 triliun sepanjang 2022. Erick menargetkan nilai transaksi kian meningkat menjadi Rp 50 triliun pada tahun ini.
"Transformasi program BUMN dan UMKM seperti PaDi tidak hanya membantu penyerapan produk dan servis langsung dari UMKM, tapi untuk meruntuhkan menara gading yang selama ini menjadi anggapan bahwa BUMN sama sekali tidak tersentuh oleh rakyat," ucap Erick.
Erick terus mendorong BUMN konsisten fokus terhadap pengembangan perekonomian rakyat, terutama dalam hal pembiayaan dan pendampingan hingga kini. Untuk itu, Erick mengapresiasi BRI yang berhasil mengintegrasikan sebanyak 34 juta nasabah dari target 50 juta nasabah melalui holding ultramikro, yang terdiri atas 14 juta nasabah mikro BRI, 6,8 juta nasabah mikro PT Pegadaian, serta 13,5 juta nasabah PNM Mekaar.
"Untuk PNM Mekaar nilai yang disalurkan telah mencapai Rp 156,79 triliun dan secara khusus meningkatkan talenta serta kemampuan ibu-ibupreneur," lanjut dia.
Bagi Erick, hal ini merupakan wujud prgres yang membawa banyak harapan dalam hal upaya peningkatan inklusi keuangan. Erick memastikan program-program inklusif yang mendorong UMKM untuk naik kelas dapat berjalan secara berkelanjutan.
"Sebab dari UMKM sebagai tulang punggung perekonomian rakyat juga lah dapat kita atasi berbagai persoalan sehingga memastikan masa depan Indonesia yang merdeka dan berdaulat," kata Erick menambahkan.