REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subvarian Omicron XBB 1.5 atau Kraken telah terdeteksi di Indonesia yang dibawa oleh warga negara Polandia pada awal Januari 2023 lalu. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun yakin varian-varian baru dari Covid-19 masih bisa tertangani karena masyarakat masih memiliki imunitas yang tinggi.
“Kita secara populasi imunitas kita relatif lebih baik, yang kita harapkan sero survei kan akan keluar di Februari, nah selama populasi kita baik terutama yang orang tua yang punya komorbid itu imunitasnya masih tinggi, Insya Allah kalau ada varian baru bisa tertangani,” ujar Menkes Budi usai menghadiri Rakornas Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun 2023, Kamis (26/1/2023).
Dari pengamatan yang dilakukan, penularan dari subvarian Kraken ini tergolong cepat namun memiliki kemampuan yang lemah. Artinya, kata dia, tingkat perawatan di rumah sakit akibat varian ini tidak tinggi.
Angka penularan subvarian Kraken di Amerika pun tercatat mengalami sedikit peningkatan. Begitu juga penularan subvarian lainnya di berbagai negara juga sebelumnya tercatat tinggi. Sedangkan di Indonesia angka penularan dari dua kali mutasi Omicron justru tidak tinggi. Menurutnya, hal ini disebabkan karena tingkat imunitas populasi yang masih baik.
Karena itu, Menkes Budi berpesan agar masyarakat tak panik menghadapi subvarian-subvarian baru, termasuk Kraken. Yang terpenting, kata dia, masyarakat masih menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, hingga mencuci tangan.
“Pesan saya ke masyarakat tidak usah panik kalau di dalam ruangan padat, merasa batuk atau lihat temannya batuk-batuk, pakai masker itu protokol kesehatan itu seperti influenza, diare, TBC, DB,” ujarnya.
Selain tetap menerapkan protokol kesehatan, Menkes juga mengingatkan masyarakat, terutama kelompok rentan dan komorbid, agar kembali melakukan vaksinasi kedua booster. Ia mengatakan, pemberian vaksinasi kedua booster hingga saat ini tidak dipungut biaya alias masih gratis.